Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Indonesia dan Papua Nugini Sepakat Buka Perbatasan untuk Perdagangan

RI dan Papua Nugini (PNG) sepakat membuka kembali perbatasan kedua negara khusus untuk perdagangan.

24 Mei 2021 | 07.42 WIB

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 22 Maret 2021. Rapat tersebut terkait pembicaraan tingkat I terhadap RUU tentang persetujuan Kemitraan Ekonomi Kreatif Indonesia dengan Negara-negara EFTA. TEMPO/M Taufan Rengganis
Perbesar
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 22 Maret 2021. Rapat tersebut terkait pembicaraan tingkat I terhadap RUU tentang persetujuan Kemitraan Ekonomi Kreatif Indonesia dengan Negara-negara EFTA. TEMPO/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah RI dan Papua Nugini (PNG) sepakat membuka kembali perbatasan kedua negara khusus untuk perdagangan. 

"Rencana pembukaan perbatasan sudah dibahas dalam pertemuan antar pejabat kedua negara di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw, Jayapura," kata Kepala Biro Perbatasan dan Kerjasama Luar Negeri Pemprov Papua Suzanna Wanggai kepada Antara, di Jayapura, Minggu 23 Mei 2021.
 
Pertemuan yang berlangsung Kamis 20 Mei 2021, kedua delegasi sepakat membuka kembali perbatasan negara sesuai jadwal yakni seminggu dua kali setiap Selasa dan Kamis.
 
Perbatasan baru akan dibuka sekitar 21 Juni 2021 dan berbagai kesiapan kini dilakukan termasuk regulasi yang mengaturnya mengingat saat ini pandemi COVID-19 masih mewabah.
 
Pembukaan batas perdagangan harus mematuhi seluruh ketentuan yang berlaku serta protokol kesehatan terkait COVID-19.
 
"Mudah-mudahan pelaksanaannya berjalan lancar dan mematuhi prosedur," harap Suzanna Wanggai seraya menambahkan, sejak COVID-19 mewabah perbatasan kedua negara ditutup.
 
Walaupun ditutup, beberapa kali dibuka sesuai kesepakatan kedua negara misalnya pemulangan pekerja migran (PMI) dan warga yang baru selesai menjalani hukuman baik wn PNG maupun WNI, jelas Susi, panggilan akrab Suzanna.
 
Terkait kemungkinan pembukaan perbatasan untuk warga pada dua negara, masih akan dibahas lebih lanjut karena untuk awal hanya untuk keluar masuk barang perdagangan.
 
"Awalnya Pemerintah Papua Nugini mengusulkan tiga kali seminggu namun delegasi Indonesia menyatakan untuk tahap awal hanya dua kali seminggu dan disetujui," kata Suzanna Wanggai.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus