Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Industri Kesehatan Siapkan Sarana Vaksinasi

Tantangan distribusi vaksin lebih besar dibanding proses pengadaan.

19 November 2020 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Petugas kesehatan saat melakukan Simulasi Vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Tapos, Depok, Jawa Barat, 22 Oktober 2020. TEMPO/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

JAKARTA - Pelaku industri kesehatan menawarkan diri untuk membantu program vaksinasi Covid-19. Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Farmasi, Dorojatun Sanusi, menawarkan kerja sama penyediaan rantai dingin (cold chain) untuk distribusi vaksin. "Tidak ada satu pun yang bisa memasok untuk ratusan juta dosis ke berbagai macam tempat sendirian," kata dia, kemarin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dorojatun mengklaim, pemanfaatan fasilitas perusahaan farmasi swasta membuat distribusi vaksin akan lebih luas dan merata. Kerja sama ini, kata dia, dapat meringankan biaya investasi badan usaha milik negara (BUMN) untuk menambah fasilitas cold chain. "Jika pandemi sudah terkendali, fasilitas cold chain yang dibangun dengan modal besar berpotensi idle," ujarnya.

Dorojatun menuturkan, pemerintah harus segera membicarakan hal ini bersama pengusaha farmasi, rumah sakit, klinik, hingga pihak lain yang terlibat dalam proses vaksinasi. Dari diskusi tersebut, pemerintah bisa mengetahui kesiapan pihak-pihak yang terlibat.

Ketua Asosiasi Klinik Indonesia, Eddi Junaidi, mengaku memiliki banyak pertanyaan mengenai pelaksanaan vaksinasi. "Terkait dengan fasilitas penyimpanan, misalnya, apakah akan dibantu pemerintah atau tidak," katanya. Menurut Eddi, tidak semua klinik memiliki pendingin untuk menyimpan vaksin, sementara pengadaan barang baru membutuhkan investasi besar. Eddi juga ingin mengetahui skema pengadaan vaksin oleh klinik. Selama ini klinik mendapat vaksin dari pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) terdekat. Klinik juga harus mencari tenaga pelaksana vaksinasi.

Wakil Ketua Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia, Noor Arida Sofiana, menyatakan baru mendapat sosialisasi secara umum dari Kementerian Kesehatan pekan lalu. "Ini akan dilanjutkan dengan persiapan dan pelatihan," katanya. Namun, kata Arida, rumah sakit masih menanti petunjuk dan teknis penyimpanan hingga pemberian vaksin.

Menurut Arida, setiap rumah sakit yang telah berpartisipasi dalam program vaksinasi pemerintah memiliki fasilitas dasar penyimpanan vaksin. Namun, kata dia, vaksin Covid-19 merupakan barang baru yang membutuhkan penanganan berbeda. “Itu sebabnya, tenaga kesehatan harus mempelajari dan memahami produknya lebih dulu.”

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyatakan imunisasi Covid-19 akan diberikan kepada 107 juta orang berusia 18-59 tahun. Satu orang akan menerima dua dosis vaksin, sehingga jumlah yang diperlukan sebanyak 214 juta dosis. Dengan mempertimbangkan potensi kerusakan 15 persen, pemerintah akan menyediakan 246 juta dosis vaksin.

Sebanyak 30 persen dari total dosis akan didistribusikan langsung oleh pemerintah. Sementara itu, 70 persen dosis vaksin akan disalurkan melalui Bio Farma dalam program vaksin mandiri. "Vaksinasi oleh pemerintah akan menggunakan sistem sarana distribusi yang sama dengan pelayanan imunisasi rutin yang sudah berjalan," katanya. Distribusi hingga ke daerah dapat dikerjakan bersama fasilitas kesehatan, termasuk milik swasta. Dia menyatakan telah melatih 23.145 tenaga kesehatan untuk melakukan vaksinasi.

Ketua Pelaksana Satuan Tugas Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Budi Gunadi Sadikin, menyatakan telah mengidentifikasi klinik dan rumah sakit yang akan terlibat dalam program vaksinasi. Fasilitas penyimpanan dan pengiriman telah dipersiapkan, seperti cold room berkapasitas 905 meter kubik dan pendingin 49 ribu meter kubik dengan suhu 2-8 derajat Celsius. Selain itu, terdapat 61 truk berpendingin dengan suhu yang sama dan dilengkapi dengan sensor pada pintunya. "Menurut saya, tantangan distribusi vaksin lebih besar dibanding proses pengadaan," katanya.

VINDRY FLORENTIN


Industri Kesehatan Siapkan Sarana Vaksinasi

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus