Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan tingkat inflasi pada November 2017 sebesar 0,20 persen. Kepala BPS Suhariyanto mengatakan inflasi pada November 2017 ini jauh lebih rendah dibanding inflasi bulan November tiga tahun terakhir.
“Inflasi November ini lebih rendah dibanding November 2014, 2015, dan 2016,” kata Suhariyanto di kantor BPS, Jakarta Pusat, pada Senin, 4 Desember 2017.
Baca juga: Target Inflasi 4 Persen 2017, BI: Itu Membuat Kami Nyaman
Suhariyanto menuturkan inflasi ini dipicu kenaikan harga semua indeks kelompok pengeluaran. Menurut data BPS, kenaikan terjadi di kelompok bahan makanan sebesar 0,37 persen; makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,22 persen; perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,13 persen; kesehatan 0,27 persen; pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,10 persen; serta kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,09 persen.
Pada kelompok bahan makanan, inflasi terutama dipicu kenaikan harga cabai merah yang memberi andil 0,06 persen, beras 0,03 persen, bawang merah 0,02 persen, serta daging ayam dan telur dengan andil 0,01 persen.
“Inflasi bulan November ini lebih dipengaruhi harga cabai merah, bawang merah, dan beras,” ujar Suhariyanto.
Dia menambahkan, inflasi tahun kalender (year-to-date) sebesar 2,87 persen dan inflasi tahunan (year-on-year) 3,30 persen.
“Masih ada satu bulan lagi. Kami berharap semoga harga-harga tetap terkendali sehingga inflasi tahunan bisa memenuhi target yang ditentukan,” tuturnya. Pemerintah sebelumnya menargetkan inflasi 2017 sebesar 4 persen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini