Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pohon sengon sedang naik daun. Pohon yang awalnya dipandang sebelah mata karena harganya yang murah justru menjadi primadona bagi penanam dan pengusaha HPH. Berbagai industri berbahan baku kayu juga mulai mengincar kayu sengon, misalnya industri kertas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hal ini dikarenakan karena selain harga kayu sengon yang murah dan cepat tersedia, kualitas kayu sengon tidak kalah dengan jenis kayu lain. Oleh karena itu, prospek pengembangan sengon dalam 10 tahun terakhir juga semakin membaik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tren positif ini disinyalir akan terus meningkat dalam tahun-tahun mendatang. Peningkatan tren positif ini juga didukung oleh beberapa faktor pendorong. Warisno dan Kres Dahana dalam bukunya berjudul Investasi Sengon: Langkah Praktis Membudidayakan Pohon Uang yang diterbitkan oleh Penerbit Gramedia Pustaka Utama pada tahun 2010 menyebutkan beberapa faktor pendorong prospek kayu sengon, yaitu:
1. Meningkatnya Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk Indonesia sangat cepat. Jumlah penduduk yang terus meningkat akan diikuti dengan meningkatnya kebutuhan akan rumah yang pastinya membutuhkan kayu. Selain itu, penduduk Indonesia juga cenderung memilih kayu sengon dengan alasan harga yang murah serta mudah didapat.
2. Meningkatnya Kesejahteraan Masyarakat
Meningkatnya kesejahteraan masyarakat akan berpengaruh langsung maupun tidak langsung pada perkembangan kayu sengon. Kesejahteraan yang meningkat akan merangsang masyarakat untuk membangun atau memperbaiki rumahnya.
Oleh karena itu, kebutuhan terhadap kayu secara langsung akan meningkat sehingga permintaan kayu juga akan terdongkrak. Kayu yang murah dan mudah didapatkan seperti sengon akan menjadi pilihan utama masyarakat.
3. Pertumbuhan Industri Perumahan
Pertumbuhan penduduk dan meningkatnya kebutuhan akan rumah yang terjangkau menyebabkan menjamurnya industri perumahan. Kayu sengon menjadi pilihan utama pengembang perumahan karena harganya relatif murah untuk menekan biaya produksi dengan kualitas yang tetap memadai.
4. Semakin Banyak Industri Berbahan Baku Kayu
Industri berbahan baku kayu mulai mengalihkan bahan baku dari kayu hutan ke kayu sengon, misalnya pada industri kertas. Pada awalnya, industri kertas hanya menggunakan kayu hutan. Tetapi setelah adanya pembatasan penggunaan kayu-kayu hutan dan harga yang melambung tinggi, bahan baku kertas dialihkan pada kayu sengon.
Selain harganya yang lebih murah dan mudah didapatkan, kertas dari pohon atau kayu sengon ternyata tidak kalah kualitasnya. Selain itu, dalam industri kertas, kayu sengon yang berwarna putih juga cocok.
NAUFAL RIDHWAN ALY
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.