Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Ini memang dagang-dagangan

Permainan bursa komoditi lebih condong bersifat spekulatif. para nasabah dalam posisinya sebagai penitip uang sangat lemah posisinya. jika uangnya habis dipermainkan pialang, mereka dilarang protes.

25 Februari 1989 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BERMAIN di bursa komoditi adalah berdagang. Itu kata pialang. Tapi sebenarnya main dagang-dagangan, karena barang itu tak ada secara fisik. Judi? Kata pialang, "bukan". Sebab, di sini Anda menitipkan uang (semacam deposito), kemudian diputarkan oleh pialang dalam perdagangan yang memakai perhitungan. Dalam judi, orang bisa untung 100% atau sebaliknya rugi ]00%, alias ludes. Dalam perdagangan ini, Anda bisa membuat transaksi mulai dengan membeli dulu untuk ditutup dengan jual (open buying, close selling) tentu saja dengan harga lebih mahal. Kalau harga turun, biasanya hanya beberapa angka, misalnya dari US$ 100 menjadi US$ 98. Pada posisi itu, pemilik uang bisa buru-buru menjualnya dengan hanya rugi US$ 2, sebelum harga jatuh lebih jauh lagi. Atau tunggu sampai harga naik kembali, baru jual. Tapi kalau transaksi Anda nginap, ada pialang yang meminta pungutan nginap (overnight). Hal ini biasanya dilakukan oleh pialang perdagangan komoditi keras (hard comrmodities) seperti emas atau uang. Anda bisa juga membuka transaksi dengan menjual dulu, kemudian ditutup dengan membeli (open selling, close buying). "Dalam hal ini sama saja dengan pemasok barang. Biasanya kan perusahaan itu ikut tender jual barang dulu kepada konsumen, baru kemudian pergi membeli barang dari produsen," kata seorang pialang. Dalam transaksi yang terakhir ini, risiko timbul kalau harga komoditi kemudian naik. Hal ini kan biasa juga dialami para kontraktor pennerintah. Cuma, dalam permainan di bursa komoditi, pemilik uang bisa buru-buru menjual kontraknya dengan rugi beberapa persen, atau menunggu sampai harga komoditi itu turun lagi. Tapi kalau menunda penjualan komoditi emas atau valuta, Anda akan dikenakan carge transaksi lebih besar, dan harus membayar bunga sekitar 5%. Transkasi yang dibuat pun tak harus dibayar tunai 100%. Untuk bursa komoditi lembek -- seperti kedelai, kacang merah, atau gula -- cukup menyetor 10%-20% dari total nilai transkasi. Tapi jika transkasi itu ditutup (jual atau beli kembali), untung rugi dihitung dari total transaksi. Berikut ini contoh permainan di perusahaan Duta Buana Gloria yang diperoeh TEMPO dari seorang yang sempat dilatih pertengahan tahun lalu di situ. Pemilik yang yang mau bermain di situ harus mendepositokan uang US$ 5.000. Uang itu akan dimainkan oleh pialang. Tanggal 10 Februari 1988, pialang yakin harga kacang merah di bursa Tokyo (Tokyo Red Bean) pagi itu sudah rendah, 11.810 yen. Maka, ia membuat transaksi beli dua unit (@ 160 bal). Sorenya, harga ternyata naik menjadi 11.990 yen, dan pialang menutup transaksi dengan jual. Transaksi itu meraih hasil 180 x 2 x 160 dibagi 240 (kurs yen per dolar) atau US$ 240. Tapi pialang akan meminta komisi US$ 120 (2 x $60), sehinga sisa laba US$ 120. Hari itu juga, pialang akan melaporkan bahwa deposito nasabahya sudah menjadi US$ 5.120. Dewasa ini, komisi yang dipungut di situ diduga sudah naik menjadi US$ 70 per transkasi seperti di PT Bahanadhana Persada. "Dari komisi US$ 70 itu, US$ 15 untuk komisi pialang, US$ 10 kami setorkan untuk rekan broker di bursa Manila, sisanya untuk perusahaan kami," kata Direktur Bahanadhana Persada, Waluyo J. Bimo. Hati-hatilah jika Anda meneken kontrak dengan pialang dari bursa komoditi. Hampir semua pasal dalam kontrak itu menempatan pemilik uang dalam posisi yang lemah. Ia antara lain harus menyerahkan 100% manajemen transaksi jual beli pada pialang dari perusahaan. Dan parahnya lagi, pemilik tak boleh menuntut kalau uangnya ludes dimainkan pialang. MW

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum