Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR), melalui Direktorat Jenderal Bina Marga, mendukung operasional dan kemantapan kondisi jalan menjelang mudik Lebaran 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Jenderal Bina Marga, Hedy Rahadian, mengatakan menjelang momentum mudik Lebaran 2023 ini, Kementerian PUPR terus melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, seperti Kementerian Perhubungan, Polri (Korlantas), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), serta kementerian/lembaga lain yang terkait demi kesiapan dan kenyamanan pelayanan jalan nasional maupun jalan tol.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ditjen Bina Marga juga mengantisipasi peningkatan jumlah pengguna jalan menjelang Lebaran 2023.
“Kementerian PUPR akan terus melakukan evaluasi dengan pihak-pihak terkait untuk penyempurnaan dan untuk perbaikan layanan, khususnya transportasi jalan dalam menghadapi persiapan Lebaran 2023 ini,” ujar Hedy dalam keterangan resmi, Selasa, 28 Maret 2023.
Untuk mendukung kelancaran arus lalu lintas dan kenyamanan pengguna jalan, menurut Hedy, Kementerian PUPR juga menyiapkan beberapa upaya.
“Pertama, melalui dukungan kondisi operasional dan kemantapan jalan serta tempat istirahat dan pelayanan (TIP/rest area), kemudian dukungan operasional manajemen lalu lintas, serta dukungan untuk kenyamanan pengguna jalan,” jelas Hedy.
Saat ini, kata Hedy, kondisi jalan nasional di Pulau Jawa sepanjang 4.821 kilometer (km) terbagi atas Lintas Utara Jawa 1.192 km dengan kondisi 92 persen, dan Jalan Lintas Pantai Selatan Jawa 1.543 km dengan kondisi 93 persen. Sedangkan untuk jalan tol di Pulau Jawa yang operasional sepanjang 1.716 km dengan TIP sebanyak 90 TIP, 56 TIP A dan 34 TIP B.
“Untuk mendukung kelancaran arus mudik Lebaran 2023, upaya yang dilakukan di antaranya dengan penambahan ruas tol operasi di Pulau Jawa seperti Bekasi - Cawang - Kp. Melayu (Seksi 2A Jaka Sampurna – Kayuringin – Ujung 4,88 km), Semarang - Demak (Seksi 2 Sayung – Demak 16,01 km) dan Ramp 2,4,5,8 Junction Wringinanom - Krian - Legundi - Bunder - Manyar,” jelas Hedy.
Sementara, untuk Jalan Tol Bali - Mandara operasional sepanjang 10,07 km dan ruas lintas jalan nasional yang siap digunakan di Pulau Bali sepanjang 363,3 km terdiri dari Jalan Lintas Selatan dan Jalan Lintas Utara dengan kondisi 98,3 persen.
Selanjutnya: Kemudian di Pulau Sumatera....
Kemudian di Pulau Sumatera, Jalan Nasional Trans Sumatera sepanjang 7.918 km yaitu Jalan Lintas Barat 2.562 km dalam kondisi 97 persen, Jalan Lintas Timur 3.019 km dalam kondisi 95 persen, dan Jalan Lintas Tengah 2.338 km dengan kondisi 93 persen. Sedangkan, Jalan tol Trans Sumatera yang operasional sepanjang 738 km dengan TIP sejumlah 27 TIP (20 TIP A dan 7 TIP B) dengan Ruas Jalan Tol Fungsional meliputi Sigli - Banda Aceh (Seksi 5 dan 6 Blang Bintang – Kutobaro – SS Baitussalam 12,4 km), dan Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat (Seksi Kuala Tanjung-Pematang Siantar 96,5 km).
Untuk Pulau Kalimantan, Hedy menjelaskan ruas jalan nasional yang digunakan sepanjang 6.556 km terdiri dari Lintas Utara kondisinya 95,32 persen, Lintas Tengah 80,17 persen dan Lintas Selatan kondisinya 90,96 persen dengan Jalan Tol Balikpapan – Samarinda yang operasional sepanjang 99 km.
Sementara di Pulau Sulawesi, ruas lintas jalan nasional yang digunakan sepanjang 5.400 km dengan Jalan Tol yang operasional sepanjang 61,5 km, terdiri dari Tol Ujung Pandang/Makassar Seksi 1 – 3 sepanjang 10,1 km, Tol Makassar Seksi 4 sepanjang 11,6 km dan Tol Manado – Bitung sepanjang 39,8 km.
"Kementerian PUPR juga melakukan dukungan operasional manajemen lalu lintas melalui koordinasi dengan Kementerian Perhubungan, Polri (Korlantas), dan BUJT dalam pelaksanaan kebijakan dukungan kelancaran lalu lintas, layanan transaksi tol, dan layanan konstruksi," ucap Hedy.
Kementerian PUPR, kata Hedy, juga melakukan penyediaan aplikasi Tol Kita untuk memudahkan masyarakat dalam mendapatkan informasi mengenai kondisi lalu lintas, prakiraan cuaca, call center, peta jalan tol, dan info TIP.
Selain itu, Hedi mengatakan dilakukan pula peningkatan kualitas dan estetika jalan tol dengan beautifikasi dan landscaping.
"Peningkatan kualitas ini dilakukan dengan kegiatan pengecatan marka jalan, pemeliharaan guard rail, jembatan, JPO, overpass, pembatas beton, dan penanaman serta perawatan pohon," tutup Hedy.
Pilihan Editor: Keran Impor Beras Kembali Dibuka Lantaran Produksi Dalam Negeri Kurang? Berikut Data Perhitungan BPS
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini