Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa naik di kuartal tiga mendatang. Pada kuartal 2 ini, Jokowi meyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia akan jeblok hingga mencapai 4,3 persen, akibat pandemi Covid-19.
"Kita berharap di kuartal ketiga kita sudah harus naik lagi. Kalau enggak, enggak ngerti lagi saya, akan tetap lebih sulit kita," kata Jokowi saat membuka acara Penyaluran Dana Bergulir Untuk Koperasi Dalam Rangka Pemulihan Ekonomi Nasional, Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis, 23 Juni 2020.
Jokowi mengatakan telah berupaya menekan kemunduran ekonomi ini dengan memerintahkan agar insentif segera diberikan. Selain itu restruktrurisasi kredit UKM dan koperasi secepat-cepatnya diturunkan. Jokowi mengatakan jangan sampai mereka ikut terkena imbas dari pertumbuhan ekonomi dunia yang melambat.
Harapan Jokowi adanya peningkatan di kuartal 3 ini didasari dari adanya sejumlah peningkatan di beberapa sektor dalam beberapa waktu belakangan. Di sektor konsumsi, ia menyebut sudah mulai terungkit naik. Ia menduga peredaran uang di bawah berhasil didorong karena adanya bantuan langsung tunai (BLT) desa, bansos tunai, dan bansos sembako.
"Saya lihat aktivitas ekspor trennya naik dibanding Mei dan Juni, ini juga baik. Momentum2 ini jangan kita lewatkan," kata Jokowi.
Presiden menegaskan mengendalikan Covid-19 dan ekonomi ini agar berjalan beriringan bukan hal yang mudah. Setiap bulan, prediksi pertumbuhan ekonomi global selalu berubah-ubah. Pertumbuhannya sangat dinamis dan posisinya tidak semakin mudah tapi makin sulit. Dari awalnya -2,5 lalu menjadi -5, di bulan berikutnya bisa turun lagi jadi jadi -6 sampai -7 persen.
Untuk Indonesia sendiri, Jokowi mengatakan di kuartal pertama 2020 masih plus 2,97 persen. Namun ia meyaini di kuartal 2, angka ini akan jauh turun.
"Di kuartal kedua kita sudah jatuh minus. Kita harus ngomong apa adanya, bisa minus 4,3 persen sampai -5," kata dia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini