Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Jokowi dan PM Vietnam Tetapkan Target Baru Perdagangan Bilateral hingga 2028

Target baru perdagangan bilateral RI-Vietnam meningkat hingga Rp 233 triliun pada tahun 2028.

14 Januari 2024 | 20.57 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Vietnam Vo Van Thuong (kiri) menyapa anak-anak saat upacara penyambutan di Istana Kepresidenan Vietnam, Hanoi, Jumat (12 Januari 2024). Kedua pemimpin sepakat untuk meningkatkan perluasan akses pasar dan mengurangi hambatan perdagangan untuk memperkuat perdagangan. (ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden RI)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo atau Jokowi dan Perdana Menteri Vietnam, Pham Minh Chinh, menetapkan target baru untuk meningkatkan perdagangan bilateral kedua negara, yakni di atas US$ 15 miliar (sekitar Rp 233 triliun) pada 2028.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Saya yakin Yang Mulia sepakat untuk menetapkan target perdagangan di atas US$ 15 miliar untuk 2028 di mana perluasan akses pasar dan pengurangan hambatan perdagangan menjadi kunci,” kata Jokowi mdalam pertemuan bilateral di Government Office, Hanoi, Vietnam, dikutip melalui keterangan resmi pada Minggu, 14 Januari 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebelumnya, target perdagangan sebesar US$ 10 miliar (sekitar Rp 155 triliun) yang seharusnya dicapai pada 2023 telah berhasil dicapai lebih awal pada 2022. Jokowi juga mengapresiasi kemitraan strategis antara kedua negara yang telah menghasilkan berbagai kerja sama konkret.

"Ini sejalan dengan penguatan kemitraan bilateral yang memanfaatkan bonus demografi, digitalisasi, dan industri berteknologi tinggi untuk mencapai kemakmuran bersama," Jokowi melanjutkan.

Dalam konteks investasi, Jokowi mengapresiasi peningkatan investasi perusahaan Indonesia di Vietnam. Jokowi berharap agar PM Pham Minh Chinh terus mendorong terjadinya iklim investasi yang baik. Jokowi juga menyampaikan permohonan dukungan PM Pham Minh Chinh agar impor beras dari Vietnam berjalan lancar. 

“Mohon dukungan Yang Mulia untuk terus mendorong iklim investasi yang mengutamakan aspek pelindungan investor sesuai kesepakatan kedua negara dan ASEAN Comprehensive Investment Agreement,” ucap Presiden.

Lebih lanjut, Jokowi juga menekankan penguatan kerja sama di sektor pertanian melalui penelitian pengendalian mutu dan smart farming. Selain itu, Jokowi mendesak implementasi MoU kerja sama perikanan dan upaya bersama dalam memberantas Illegal, Unreported, and Unregulated (IUU) Fishing.

Terkait kerja sama di bidang energi terbarukan, Jokowi menyambut baik komitmen investasi VinFast senilai US$ 1,2 miliar (sekitar Rp 18,6 triliun) untuk pembangunan ekosistem mobil listrik dan baterai di Indonesia. 

 

Adinda Jasmine

Adinda Jasmine

Bergabung dengan Tempo sejak 2023. Lulusan jurusan Hubungan Internasional President University ini juga aktif membangun NGO untuk mendorong pendidikan anak di Manokwari, Papua Barat.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus