Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo atau Jokowi dan Perdana Menteri Vietnam, Pham Minh Chinh, menetapkan target baru untuk meningkatkan perdagangan bilateral kedua negara, yakni di atas US$ 15 miliar (sekitar Rp 233 triliun) pada 2028.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Saya yakin Yang Mulia sepakat untuk menetapkan target perdagangan di atas US$ 15 miliar untuk 2028 di mana perluasan akses pasar dan pengurangan hambatan perdagangan menjadi kunci,” kata Jokowi mdalam pertemuan bilateral di Government Office, Hanoi, Vietnam, dikutip melalui keterangan resmi pada Minggu, 14 Januari 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelumnya, target perdagangan sebesar US$ 10 miliar (sekitar Rp 155 triliun) yang seharusnya dicapai pada 2023 telah berhasil dicapai lebih awal pada 2022. Jokowi juga mengapresiasi kemitraan strategis antara kedua negara yang telah menghasilkan berbagai kerja sama konkret.
"Ini sejalan dengan penguatan kemitraan bilateral yang memanfaatkan bonus demografi, digitalisasi, dan industri berteknologi tinggi untuk mencapai kemakmuran bersama," Jokowi melanjutkan.
Dalam konteks investasi, Jokowi mengapresiasi peningkatan investasi perusahaan Indonesia di Vietnam. Jokowi berharap agar PM Pham Minh Chinh terus mendorong terjadinya iklim investasi yang baik. Jokowi juga menyampaikan permohonan dukungan PM Pham Minh Chinh agar impor beras dari Vietnam berjalan lancar.
“Mohon dukungan Yang Mulia untuk terus mendorong iklim investasi yang mengutamakan aspek pelindungan investor sesuai kesepakatan kedua negara dan ASEAN Comprehensive Investment Agreement,” ucap Presiden.
Lebih lanjut, Jokowi juga menekankan penguatan kerja sama di sektor pertanian melalui penelitian pengendalian mutu dan smart farming. Selain itu, Jokowi mendesak implementasi MoU kerja sama perikanan dan upaya bersama dalam memberantas Illegal, Unreported, and Unregulated (IUU) Fishing.
Terkait kerja sama di bidang energi terbarukan, Jokowi menyambut baik komitmen investasi VinFast senilai US$ 1,2 miliar (sekitar Rp 18,6 triliun) untuk pembangunan ekosistem mobil listrik dan baterai di Indonesia.
Pilihan Editor: KAI Catat 933 Penumpang Batalkan Tiket Kereta Imbas Anjloknya KA Pandalungan di Sidoarjo