Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo alias Jokowi menuturkan perkembangan digitalisasi dan artificial intelligent (AI) semakin penting dan mendominasi kehidupan perekonomian dunia, termasuk Indonesia. Adopsi teknologi dalam perekonomian dapat memberikan manfaat yang signifikan apabila dihadapi dengan strategi yang tepat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Pembangunan kualitas sumber daya manusia, infrastruktur fisik dan non-fisik terkait teknologi informasi terus ditingkatkan,” ujar dia dalam pidato tentang RAPBN 2024 Beserta Nota Keuangannya di Gedung DPR, pada Rabu, 16 Agustus 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pekembangan itu, menurut Jokowi, membuka kesempatan Indonesia untuk bisa keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah (middle- incometrap) tidak terbuka selamanya. Struktur penduduk muda akibat bonus demografi, kata dia, harus dimanfaatkan secara maksimal.
Selain itu, transformasi ekonomi terus dilanjutkan untuk meningkatkan daya tarik investasi dan pembukaan lapangan kerja yang layak secara masif. Partisipasi Indonesia dalam rantai pasok global, tutur Jokowi, khususnya pada sektor berteknologi tinggi dan ramah lingkungan, terus didorong.
“Perbaikan kualitas sumber daya manusia menjadi faktor utama transformasi ekonomi,” kata Jokowi.
Kepala negara itu menjelaskan bahwa reformasi pendidikan, sistem kesehatan, serta penguatan sistem jaring pengaman sosial yang berkelanjutan terus diperkuat. Pembangunan kualitas SDM yang sehat, produktif, dan inovatif juga menjamin inklusivitas serta keadilan terus dilakukan untuk memastikan agar tidak ada penduduk Indonesia yang tertinggal.
Kebijakan fiskal ke depan dirancang dengan tujuan ...
“Maka, upaya menghapus kemiskinan ekstrem, stunting, dan pembangunan daerah terpencil harus berhasil,” ucap Jokowi.
Oleh karena itu, Jokowi menuturkan, seluruh tantangan global dan nasional harus dijawab dengan tepat dan efektif. Peran anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) sangat penting dan strategis dalam mendukung, dan memfasilitasi.
“Serta menentukan arah kebijakan ekonomi, sosial, dan daya saing pertahanan dan keamanan nasional,” tutur Jokowi.
Kebijakan fiskal ke depan, dia berujar, dirancang dengan tujuan mengakselerasi target dan prioritas pembangunan nasional. Agenda transformasi ekonomi, termasuk hilirisasi sumber daya alam, baik hasil tambang maupun pangan, akan terus dilanjutkan.
"Perlindungan dan perbaikan kesejahteraan masyarakat, khususnya yang berpendapatan rendah, juga akan tetap menjadi fokus penting untuk menopang perbaikan struktural secara fundamental," kata Presiden Jokowi.