Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Jokowi Sebut Berinvestasi di IKN sama dengan Membeli Masa Depan

Jokowi mengatakan harga tanah di IKN saat ini masih murah karena pembangunan ibu kota baru ini belum selesai.

4 Juni 2024 | 15.03 WIB

Presiden Jokowi ketika melaksanakan peletakan batu pertama atau groundbreaking Astra Biz Center dan Nusantara Botanical Garden, IKN, Selasa, 4 Juni 2024. Dalam pidatonya, Jokowi mengatakan bahwa berinvestasi di masa depan berarti membeli masa depan. Foto: tangkapan layer YouTube Sekretariat Presiden.
Perbesar
Presiden Jokowi ketika melaksanakan peletakan batu pertama atau groundbreaking Astra Biz Center dan Nusantara Botanical Garden, IKN, Selasa, 4 Juni 2024. Dalam pidatonya, Jokowi mengatakan bahwa berinvestasi di masa depan berarti membeli masa depan. Foto: tangkapan layer YouTube Sekretariat Presiden.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo alias Jokowi menyebut berinvestasi di Ibu Kota Nusantara atau IKN sama dengan membeli masa depan. Ia mengatakan hal ini ketika melaksanakan peletakan batu pertama atau groundbreaking Astra Biz Center dan Nusantara Botanical Garden, IKN, Kalimantan Timur.

Menurut Jokowi harga tanah di IKN saat ini masih murah karena pembangunan ibu kota baru ini belum selesai. Namun, situasi akan berbeda, misalnya ketika jalan tol Balikpapan-IKN sudah jadi. Begitu pula dengan Bandara VVIP IKN.

"Itu baru bapak/ibu akan berubah pikiran mengenai Nusantara," kata Jokowi dalam pidatonya, Selasa, 4 Juni 2024, dipantau Tempo dari kanal YouTube Sekretariat Presiden. "Kalau bapak/ibu berubahnya nanti, tanahnya sudah habis."

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu berujar, saat ini harga tanah di IKN berkisar Rp 400 ribu hingga Rp 800 ribu per meter. Sementara di Balikpapan, sudah sampai Rp 1 juta per meter dan Jakarta Rp 200 juta per meter.

Namun, kata dia, harga murah di IKN itu bisa saja berubah sewaktu-waktu. Hal ini bergantung pada kebijakan Kepala Otorita IKN dan permintaan pasar. "Kalau yang minta banyak, kalau demand gede, pasti harga otomatis naik," ujarnya.

Terlebih, kata Jokowi, perusahaan properti asal Uni Emirat Arab (UAE) Emaar Properties sudah mau menanam modal di ibu kota baru. Kendati begitu, ia tidak membeberkan nilai investasi yang ditanam karena masih berproses. "Tapi, gede banget," ujarnya. Rencananya, kata dia, tanda-tangan kesepakatan investasi itu akan diteken di Abu Dhabi pada Juli 2024.

"Artinya, setelah itu mungkin harga tanah bisa berubah," ujar eks Wali Kota Solo itu. 

Pilihan EditorMa'ruf Amin Sebut Pengganti Kepala Otorita IKN Bisa Saja Ditentukan Prabowo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus