Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Kadin: Pasokan Bahan Baku dari Wuhan Berpeluang Segera Pulih

Ketua Umum Kadin Rosan Perkasa Roeslani mengatakan kegiatan industri di Wuhan, Provinsi Hubei, Cina, mulai menggeliat.

11 Maret 2020 | 23.08 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan Perkasa Roeslani dalam Seminar Nasional Peran Serta Dunia Usaha Dalam Membangun Sistem Perpajakan dan Moneter di Kempinski Grand Indonesia Ballroom. Jakarta, 14 September 2018. TEMPO/Candrika Radita Putri

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Rosan Perkasa Roeslani mengatakan kegiatan industri di Wuhan, Provinsi Hubei, Cina, mulai menggeliat dan diperkirakan dapat kembali memasok bahan baku dan barang modal ke industri di Indonesia.

"Sejalan dengan meredanya Virus Corona di sana, pabrik-pabrik sudah mulai berjalan lagi. Diharapkan mata rantai barang modal segera teratasi," kata Rosan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, 11 Maret 2020.

Wuhan merupakan kota industri di Cina yang merupakan episentrum awal dari merebaknya Virus Corona Covid-19. Selama dua bulan pertama 2020 ketika Wuhan diisolasi, pasokan bahan baku serta kegiatan ekspor-impor antara Cina dan Indonesia terhambat.

Secara keseluruhan Cina merupakan mitra dagang penting bagi Indonesia. Sebanyak 26 persen impor Indonesia berasal dari Cina dan 16 persen ekspor Indonesia juga menuju Negeri Tirai Bambu itu.

Adapun sebanyak satu persen perlambatan pertumbuhan ekonomi di Cina akan mengurangi 0,3 persen pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Rosan Roeslani mengakui pada awal kuartal I 2020 wabah Virus Corona di Cina telah membuat produsen dalam negeri kesulitan mendapatkan bahan baku produksi. Bahkan ada beberapa perusahaan yang memangkas produksinya hingga 50 persen karena kehabisan bahan baku. Misalnya, ada sebuah produsen televisi memangkas produksinya hingga 50 persen per harinya karena kekurangan bahan baku.

Rosan menyebut beberapa perusahaan hanya memiliki stok bahan baku untuk dua hingga tiga bulan ke depan. Beberapa perusahaan tersebut berasal dari sektor farmasi, elektronik, dan bahan baku tekstil.

"Para pengusaha sudah berupaya mencari alternatif impor bahan baku selain Cina. Namun itu tidak mudah karena mudah," ujarnya.

ANTARA
 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus