Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Kami Tidak Mengecek Satu per Satu

26 Januari 2015 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pesawat AirAsia mengalami kerusakan berulang kali. Mengapa diizinkan terbang?

Semua kerusakan harus ditindaklanjuti engineer menurut prosedur pemeliharaan manual pabrik. Di AirAsia ini sudah dilakukan perbaikan. Kalau selalu muncul, berarti tidak efektif, harus ganti komponen. Kalau diperbaiki rusak lagi, berarti ada peningkatan, harus dilihat detail. Tapi kerusakan pada catatan logbook sudah ditutup.

Sehari sebelum jatuh, auto-flight rudder travel limiter pada flight control rusak. Apa tindakan Anda?

Sebelum penerbangan Surabaya-Singapura, masih ada empat penerbangan. Tidak ada temuan. Peralatan itu sudah diperbaiki dan pesawat ini laik terbang. Kami tidak bisa mengambil kesimpulan dari laporan logbook ini. Jangan dijadikan satu kesimpulan, tunggu saja data dari kotak hitam.

Dua hari sebelum pesawat jatuh, flight augmentation computer (FAC) pada pesawat ini dikembalikan ke pesawat PK-AXV. Praktek kanibal perangkat dibolehkan?

Bukan, di sini ada keterangan satisfactory, berarti sudah beres. Hasilnya bagus.

Bagaimana pengawas maintenance mengetahui setiap kerusakan pesawat?

Kami tidak mengecek pesawat satu per satu, orang per orang, tapi kami memastikan sistemnya tidak bocor. Kalau kami mengecek satu per satu, itu sama saja kami operator.

Jumlah pengawas sedikit dan sebagian tidak berlisensi. Anda kerap memakai orang maskapai untuk mengawasi maskapai?

Ada satu pengawas operasi dan pengawas mekanik di setiap maskapai. Beberapa pengawas memang dari maskapai dan sudah dilengkapi aircraft maintenance engineer license dari kami. Agar tidak terjadi benturan kepentingan, misalnya, yang dari Garuda tidak memeriksa Garuda.

Presiden Direktur AirAsia Indonesia Sunu Widyatmoko:
Pesawat Mendapatkan Sertifikat Layak Terbang

Pesawat ini rusak pada bagian auto-flight rudder travel limiter dan ELAC flight control berulang kali?

Setiap defect telah diperbaiki sesuai dengan manual di Airbus. Adapun notifikasi alert dan indikator adalah alat yang memberi tahu sistem mana yang bekerja, bukan mengenai pesawat yang rusak. Notifikasi itu membantu maskapai bertindak preventif. Dalam kerusakan auto-flight rudder, kami memeriksa dan menguji sesuai dengan manual dari Airbus. Lalu kami mengganti pada bagian flight augmentation computer (FAC).

Bukannya FAC dipinjam dari pesawat PK-AXV? Praktek kanibal seperti ini diizinkan Kementerian Perhubungan?

Diizinkan oleh regulator sepanjang adanya fungsi kontrol. Negara lain juga membolehkan. Sistem checks and balances diterapkan dalam dunia penerbangan internasional.

Kerusakan yang berulang kali tidak membuat Anda khawatir menerbangkan pesawat ini?

Setiap pesawat yang dioperasikan telah mendapat sertifikat layak terbang. Tindakan preventif menyusul adanya notifikasi bukan alasan untuk tidak menerbangkan (ground) pesawat. Pada kasus pesawat ini, pesawat diperiksa kembali dan tidak ada masalah tambahan.

Insiden kembali ke apron di Juanda, tiga hari sebelum jatuh, Anda laporkan ke Direktur Kelaikan Udara?

Kami melaporkan kejadian ini melalui peraturan service difficulty reports. Regulasi mengenai tanggung jawab tersebut diatur di dalam Civil Aviation Safety Regulations 121.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus