Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Ke Arah Satu Indeks Nasional ?

Indeks biaya hidup untuk perhitungan inflasi masih didasarkan atas survei biaya hidup thn 1957. kantor sensus dan statistik dki akan melakukan survey biaya hidup di jakarta, juga di 17 propinsi lain.

24 Desember 1977 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DI kalangan pemerintah kini timbul sedikit kejengkelan terhadap angka indeks yang nampaknya seret sekali untuk turun. Barangkali ada yang salah dengan cara perhitungan indeks biaya hidup? Tapi yang jelas indeks yang digunakan untuk perhitungan inflasi masih didasarkan atas survei biaya hidup keluarga pada 1957, di mana bobot bahan makanan menunjukkan 63,4% dan beras sendiri hampir mempunyai bobot sepertiga dari seluruh indeks. Duapuluh tahun kemudian sesudah terjadi gejolak ekonomi, orang seharusnya mempermasalahkan apakah pemakaian indeks ex 1957 itu masih relevan. Benarkah misalnya beras masih merupakan pengeluaran terbesar dari rata-rata keluarga, hingga pengaruhnya begitu hebat? Yang jelas di zaman konsumerisme seperti sekarang ini pengeluaran rumah tangga sudah makin bervariasi. Duapuluh tahun silam, bubuk detergen atau sabun colek belum dikenal sebagai alat pencuci pakaian. Begitu pula susu bubuk dengan segala variasinya, minuman 'lunak' dalam botol atau shampoo dan minyak rambut sampai obat nyamuk semprot. Dulu mungkin tekstil dan batik kasar yang dominan, tapi sekarang tetoron dan jean tak pernan lepas rupanya. Menyadari situasi ini Kantor Sensus dan Statistik DKI mengambil inisiatif, yang sekalipun agak terlambat, diharapkall bisa merobal1 gambaran tentan inflasi di lndonesia, yang di akhir tahun ini ternyata di atas 10%. Mulai bulan depan Kantor Sensus DKI akan melakukan survei biaya hidup di Jakarta, mengetuk pintu rumah-rumah tangga untuk mengetahui struktur belanja mereka sehari-hari. Untuk tahap pertama akan diambil 1.200 rumah tangga sebagai sampel yang akan diusahakan hingga cukup mewakili golongan tinggi, menengah dan rendah. Mulai bulan ini sebanyak 75 tenaga pewawancara sudah disebar untuk melakukan tugasnya. Sejauh mana hasil survei akan punya bobot tentunya tergantung dari keuletan dan kelincahan si petugas. Di Jakarta terutama, kelincahan dan keuletan ini diperlukan mengingat ibu-ibu atau bapak-bapak terkenal kurang ramah terhadap wajah tak dikenal yang nongol di depan pintunya. Bisa Susah Di samping Jakarta, survei semacam ini juga dilakukan di 17 propinsi lain. Yang menjadi pertanyaan adalah: Bila hasil survei biaya hidup dari 18 propinsi ini sudah diketahui, biaya hidup manakah yang bisa dipakai sebagai indeks biaya hidup Indonesia? Selama ini yang dipakai adalah indeks 62 macam bahan di Jakarta, dan orang selama ini bicara tentang inflasi di Indonesia, padahal sebenarnya mereka bicara tentang inflasi di Jakarta. Memang lebih baik kalau bisa dirumuskan satu indeks nasional yang mencerminkan tidak saja Jakarta, tapi juga daerah lain, karena selama ini indeks biaya hidup berbeda menurut daerahnya Selama 1977 ini, misalnya, harga beras di Jakarta naik dengan rata-rata 2% dan di seluruh kota besar di Jawa kecuali Surabaya harga beras naik. Kenaiikan harga juga terjadi di Medan dan Palembang masing-masing dengan 5 dan 2%. Tapi di Ujung Pandang dan Mataram, harga beras turun dengan Rp 15 sekilo dalam waktu sama. Indeks nasional ini bisa disusun dengan memperhatikan kedudukan ekonomi masing-masing daerah, misalnya dalam hal pendapatan daerah atau struktur demografinya. Tapi harus diakui pembikinan indeks ini tak mudah. Di samping barangkali kurang lengkapnya data, uga memerlukan waktu agak lama. Padahal begitu habis bulan, angka indeks inflasi sudah harus keluar. Kalau terlambat, yaah, Ali Wardhana bisa kehabisan bahan untuk sidang Dewan Stabilitasi Ekonomi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus