Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Ke jakarta, xin hua kembali

Kantor berita xin hua rrc membuka perwakilannya di jakarta november ini, setelah tahun 1967 ditutup. lkbn antara akan membuka perwakilannya di beijing awal tahun depan.

9 November 1991 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

November ini Xin Hua resmi menempatkan wartawannya di Jakarta. Xin Hua meninggalkan Indonesia pada 1967, setelah kantornya dibakar. MASA pengganyangan semua yany berbau RRC tampaknya sudah dikubur dalam-dalam. Setelah pulihnya hubungan Indonesia-RRC -ditandai dengan dibukanya kedubes kedua negara -kini giliran kantor berita Xin Hua RRC membuka perwakilan di Jakarta. Sebaliknya, Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara akan menyusul membuka perwakilannya di Beijing. Kesepakatan itu dicapai setelah Menteri Penerangan Harmoko bertemu dengan Menteri Radio, TV, dan Film RRC, Ai Zhi Sheng, di Beijing pekan lalu. Kepada wartawan, Selasa pekan lalu, Harmoko menyebutkan bahwa Xin Hua mulai beroperasi pertengahan November ini, sedangkan LKBN Antara baru akan membuka perwakilannya awal tahun depan. Menurut Harmoko, kerja sama informasi ini penting karena telah hampir seperempat abad pertukaran informasi kedua negara lumpuh. Sebagai akibatnya, rakyat kedua negara tidak mendapatkan gambaran yang terjadi di negara masing-masing secara utuh. Pihak LKBN Antara sendiri diam-diam sudah melakukan persiapan. Menurut Kepala LKBN Antara, Handjojo Nitimihardjo, ia sedang melatih enam wartawan seniornya untuk mempelajari bahasa Mandarin. Pada tahap pertama, yang direncanakan awal 1992, Antara akan mengirimkan seorang wartawannya. Selama ini Antara sudah memiliki lima biro: Kuala Lumpur, Tokyo, Berlin, New York, dan Belanda. Koresponden luar negeri baru ada di Canberra dan Jeddah. Khusus berita tentang RRC, Antara memperolehnya dari kantor-kantor berita asing, termasuk Xin Hua. Untuk berita Xin Hua, Antara mendapatkannya melalui OANA (Organization of Asian News Agencies) -badan kerja sama 20 kantor berita se-Asia Pasifik. "Dengan dibukanya Antara dan Xin Hua, kami berharap bisa memperoleh informasi lebih banyak. Ini penting agar hubungan kedua negara tambah erat," komentar Sekretaris I Kedutaan Besar RRC di Jakarta, Hu Shuoqin. Menurut Hu, kantor Xin Hua untuk sementara akan menumpang pada kantor kedubesnya di Jalan Denpasar Raya, Jakarta. Menurut sebuah sumber di kantor pusat Xin Hua di Beijing, pekan depan Xin Hua sudah resmi mengirimkan wartawannya, Zhao Xin Kao, ke Jakarta. Jabatan Zhao di Xin Hua sebelumnya membawahkan divisi pemberitaan untuk Asia Tenggara. Sebelumnya ia pernah bertugas di Burma (Myanmar), selama tiga tahun. "Kini ia sedang belajar bahasa Indonesia secara intensif," ujar sumber itu kepada Robin Ong dari TEMPO. Wartawan Xin Hua terakhir yang bertugas di Indonesia, menurut sumber itu, adalah Zhang Hai Tao, yang pulang ke negerinya sekitar 1967. Wartawan senior itu kini masih bertugas bersama 7.000 wartawan lainnya di Xin Hua. Berbarengan dengan putusnya hubungan diplomatik RI-RRC, akibat pemberontakan PKI, kantor Xin Hua pun ikut ditutup. Saat itu, kantor Kedubes RRC di Glodok dan kantor Xin Hua di Tanah Abang Bukit diserbu massa. Malah, kantor Xin Hua sempat dibakar. Pembakaran itu terjadi, cerita wartawan senior Subagio I.N., karena Xin Hua, lewat buletin yang diterbitkannya, terbukti selalu mengipas-ngipas dan melakukan agitasi mendukung PKI. Orang yang antikomunis disebutnya antek kapitalis. Menurut Subagio, ada yang khas dari buletin Xin Hua kala itu, yakni setiap wartawan Xin Hua tak pernah bersedia menyebut namanya. "Waktu itu wartawan Xin Hua juga sering datang ke kantor Antara, tapi tak satu pun yang mau menyebutkan nama," kata Subagio, yang ketika itu menjadi redaktur di Antara. Tentu saja, lain dulu, lain sekarang. Aries Margono, Irwan E. Siregar, dan Heddy Lugito (Jakarta)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus