Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di balik pintu biru, apa pun bisa terjadi. Bedu, pelawak yang biasa bermain lenong, tak punya secuil pun ide ketika dia harus berpakaian dokter. Ternyata, di dalam ruangan, di balik pintu biru itu, ”dokter” Bedu disambut seorang suster dan membawa alat suntik palsu sebesar guling. Suster itu berlagak menggoda dengan mesra. Roknya pendek, rambutnya terurai, gincunya merah menyala.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo