Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Isa Rachmatarwata menegaskan program Bantuan Langsung Tunai Minyak Goreng atau BLT Minyak Goreng bukan untuk mengendalikan inflasi. Program pemerintah ini merupakan respons atas inflasi yang timbul.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Program ini bukan untuk mengendalikan inflasi, tapi untuk merespons inflasi yang terjadi. Supaya menjaga daya beli masyarakat kita terutama masyarakat yang miskin sehingga bisa merespon secara proper terhadap kenaikan harga-harga tersebut,” kata Isa dalam siaran langsung melalui YouTube Kementerian Keuangan pada Jumat, 8 April 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Isa menjelaskan, untuk mengendalikan laju inflasi, pemerintah akan menggunakan alat kebijakan berbeda. BLT Minyak Goreng saat ini hanya respons atas kenaikan harga komoditas agar daya beli masyarakat terjaga.
Kebijakan ini diklaim secara terukur untuk perhitungan dari April, Mei, dan Juni 2022. Lalu untuk pemberian dananya pun langsung sekaligus dengan hitungan tiga bulan tersebut.
Soal apakah kebijakan ini akan dilanjutkan atau tidaknya, Kemenkeu pun masih akan mengevaluasi dan mempertimbangkan langkah ini untuk dilanjutkan atau tidak setelah direalisasikan. “Kita lihat nanti apakah sudah cukup untuk merespon kenaikan harga-harga yang saat ini terjadi. Setelah itu kita akan evaluasi kembali, dan tentunya tahu banyak hal lain yang masih menjadi ketidakpastian kita,” tutur Isa.
Lebih jauh, Isa memaparkan pemberian BLT Minyak Goreng masih dalam jangkauan APBN 2022. Kebijakan Bantuan Sosial (Bansos) BLT Minyak Goreng menjadi bagian dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2022 yang membutuhkan dana Rp 6,95 triliun.
Uang tersebut terdiri dari Program Bansos Pangan yang dikelola Kementerian Sosial sebesar Rp 6,2 triliun. Lalu Bantuan Tunai Pedagang Kaki Lima, Warung, dan Nelayan (BTPKLWN) yang disalurkan melalui TNI-Polri sejumlah Rp 750 miliar.
Penerima BLT Minyak Goreng pada Bansos Pangan sebanyak 20,65 juta penerima. Kemudian untuk program PKLW makanan diberikan kepada 2,5 juta PKLW. Uang yang akan diberikan dengan perhitungan Rp 100 ribu per bulan atau Rp 300 ribu untuk tiga bulan dalam sekali pemberian.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.