Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) akan segera meresmikan bendungan senilai Rp 1,7 triliun di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh. Bendungan tersebut merupakan garapan PT Waskita Karya (Persero) Tbk yang diberi nama Bendungan Rukoh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bendungan Rukoh disebut memiliki kapasitas tampung sebanyak 128 juta meter kubik. Proyek tersebut diproyeksi bisa mengairi lahan irigasi seluas 11.950 hektare.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menteri PU Dody Hanggodo mengatakan infrastruktur bendungan merupakan bagian dari upaya swasembada pangan. Bendungan, kaya Dody, bisa berperan krusial dalam pertanian. "Kita bisa melihat misalkan dari bendungan, lalu masuk ke irigasi primer, sekunder, dan tersier, hingga langsung ke sawah- sawah," kata Dody dalam keterangan tertulis pada Senin, 13 Januari 2025.
Corporate Secretary Waskita Karya Ermy Puspa Yunita mengklaim Bendungan Rukoh diproyeksi akan meningkatkan produktivitas pertanian di wilayah Pidie. "Bendungan Rukoh diharapkan dapat memberikan multiplier effect bagi masyarakat. Tidak hanya untuk irigasi, tapi juga bisa mengurangi potensi banjir hingga 89,62 persen," ucap Ermy.
Proyek bendungan tersebut, kata Ermy, mampu menyediakan air baku sebesar 0,90 meter kubik per detik. “Bendungan Rukoh pun sudah proses pengisian air waduk atau impounding pada akhir Desember lalu. Diharapkan, manfaat bendungan bisa segera dirasakan oleh masyarakat Aceh, khusus di sekitar Kabupaten Pidie,” kata dia.
Adapun Waskita Karya mengerjakan proyek Bendungan Rukoh Paket II melalui Kerja Sama Operasi (KSO) Waskita-Adhi-Andesmont. Total nilai kontrak proyek tersebut adalah senilai Rp 1,24 triliun.
Pilihan Editor: KKP Cari Pembuat Pagar Laut Ilegal di Tangerang