Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JAKARTA - Pejabat Kementerian Pertanian menelusuri jejak penyebaran virus corona atau Covid-19 di lembaga tersebut. Kepala Sub-Bagian Hubungan Masyarakat dan Tata Usaha Badan Ketahanan Pangan (BKP) Munawar Khalil mengatakan hal tersebut berkaitan dengan meninggalnya salah satu peserta rapat yang digelar pada 8 Maret lalu di Bogor, Jawa Barat, akibat terinfeksi virus corona.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam rapat yang digelar di Hotel Savero, kata Munawar, ada beberapa pegawai BKP yang hadir. Menurut dia, setelah salah satu peserta dinyatakan tertular, semua peserta dari BKP diminta melakukan karantina mandiri dan berkonsultasi dengan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Wabah Covid-19. "Sampai saat ini, sudah lewat dari 14 hari, tidak ada pegawai BKP yang hadir dalam pertemuan tersebut mengalami indikasi atau gejala Covid-19," kata dia kepada Tempo, kemarin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kasus lain di Kementerian Pertanian yang terkait dengan Covid-19 ialah wafatnya salah satu pejabat Direktorat Jenderal Perkebunan, Deden Indra Teja Maya. Deden meninggal pada 28 Maret lalu. Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian, Momon Rusmono, mengatakan Tim Satgas Covid-19 masih menelusuri jejak penyebaran virus yang diduga menyebabkan pegawainya meninggal.
Momon menambahkan, tim Satgas Covid-19 juga sedang menelusuri pegawai yang berinteraksi langsung dengan Deden yang hadir dalam rapat yang digelar pada 8 Maret lalu itu. Saat ini, kata dia, Kementerian Pertanian sudah menerapkan protokol kerja di rumah (work from home) pada sebagian besar pegawainya. "Hal ini dilakukan untuk meminimalkan interaksi di kantor, sehingga pencegahan dapat dimaksimalkan," kata dia.
Kementerian Pertanian juga tengah melacak pegawai yang hadir dalam pertemuan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) beberapa waktu lalu. Dosen Sekolah Bisnis yang juga Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Institut Pertanian Bogor, Aji Hermawan, yang hadir dalam acara itu, meninggal akibat Covid-19.
Tak hanya di Kementerian Pertanian, penyebaran virus corona juga terjadi di Kementerian Kelautan dan Perikanan. Dalam rapat virtual dengan Dewan Perwakilan Rakyat, kemarin, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengatakan sejumlah pejabat terinfeksi virus tersebut. Dua eselon III Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan serta satu eselon IV Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, kata dia, meninggal. "Ada juga dalam pengawasan (orang dalam pengawasan) karena waktu itu mengikuti teman antar ke rumah sakit, tapi dinyatakan sudah sembuh," ujar Edhy.
Edhy memastikan penularan terhadap pejabat tersebut terjadi bukan di lingkungan kantor, melainkan pada saat kunjungan atau menjalankan tugas dinas ke Semarang, Jawa Tengah. Pada saat bersamaan, KKP juga tengah menjalani rapat koordinasi di Bandung, Jawa Barat. Meski penularan tidak terjadi di lingkungan kantor Kementerian, Edhy mengatakan telah menjalankan protokol pemerintah untuk membatasi pegawai datang ke kantor. "Terutama bagi pegawai yang menggunakan kendaraan umum, ibu hamil, dan baru melahirkan, kami minta untuk kerja dari rumah," ujar Edhy.
Meski ada sejumlah pembatasan, Edhy mengatakan, pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan. Menurut dia, hal tersebut merupakan kewajiban Kementerian untuk memastikan produktivitas sektor perikanan, baik budi daya maupun perikanan tangkap. LARISSA HUDA
Kementerian Pertanian Telusuri Jejak Penyebaran Corona
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo