Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

KKP Ajak Santri Belajar Budidaya Ikan Sistem Bioflok di Pesantren

KKP menyebutkan pengelolaan sumber daya perikanan dan kelautan harus dilakukan secara terukur

24 Oktober 2021 | 04.23 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak kalangan santri, yang baru merayakan Hari Santri pada 22 Oktober, untuk berbudi daya sistem bioflok sebagai alternatif teknologi yang adaptif dan aplikatif serta berkonsep ekonomi biru yang berkelanjutan.

"Budi daya ikan sistem bioflok ini berbasis ekonomi biru. Kita lihat coba, semua teknologinya itu berbasis kepada pendekatan keilmuan. Seperti, limbahnya diatur hingga kasih pakannya juga terukur. Ingat jangan sampai kegiatan budi daya itu tidak sustainable atau tidak berkelanjutan," kata Dirjen Perikanan Budidaya KKP Tb Haeru Rahayu dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Sabtu 23 Oktober 2021.

Ia mengemukakan bahwa budi daya dengan sistem bioflok merupakan pilihan bagi masyarakat yang dapat diterapkan di berbagai daerah di Tanah Air untuk berusaha di bidang pembudidayaan ikan.

Apalagi, lanjutnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan pengelolaan sumber daya perikanan dan kelautan harus dilakukan secara terukur dengan pendekatan ekonomi biru agar tercapainya keberlanjutan dengan keseimbangan pertumbuhan ekonomi, sosial dan ekologi.

"Konsep ekonomi biru itu, berkaitan dengan keseimbangan, jadi kalau ekologi saja, ekonominya tidak pernah disentuh maka tidak akan mencapai keseimbangan. Jadi KKP mengusung pendekatan ekonomi biru. Pendekatannya harus ilmiah berbasis scientific. Salah satunya sistem bioflok," jelas Tb Haeru Rahayu, yang akrab disapa Tebe.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut dia, budi daya sistem bioflok merupakan inovasi yang dirancang sebagai solusi untuk penyediaan pakan berkelanjutan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini



Sedangkan keunggulannya, produktivitas tinggi dibandingkan teknologi konvensional, selain itu lebih efisien dari sisi penggunaan lahan dan air.

Untuk itu, Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya KKP terus mendorong budi daya sistem bioflok menjadi program bantuan sarana dan prasarana budi daya, khususnya untuk peningkatan produksi komoditas ikan lele dan ikan nila.

Sebagai informasi, satu paket bantuan bioflok bantuan KKP terdiri dari benih ikan, pakan ikan starter, pakan ikan grower, pakan ikan finisher, obat ikan dan vitamin, prasarana dan sarana, peralatan sarana dan peralatan operasional, peralatan perikanan serta pendampingan teknologi bioflok. 

"Saya ajak para santri-santri di sini untuk belajar budidaya ikan sistem bioflok. Sistem budidaya ramah lingkungan ini dapat dikembangkan untuk ekonomi dan penyediaan pangan secara mandiri. Selain itu, pengembangan budidaya ikan bioflok di ponpes dapat meningkatkan konsumsi ikan di kalangan santri dan memicu wirausahawan baru," tambah Tebe.

Senada dengan Tebe, Ketua Komisi IV DPR RI Sudin menuturkan bahwa dukungan budidaya sistem bioflok ini dapat menjadi suplai sumber gizi bagi para santri, selain itu sebagai media pembelajaran untuk menumbuhkembangkan jiwa wirausaha.

"Kita harapkan dengan usaha budidaya bioflok ini, ponpes-ponpes bisa jadi pesantren modern karena bisa belajar perikanan. Nanti kita bantu juga untuk bidang pertaniannya," kata politisi PDI Perjuangan tersebut.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus