Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian Amran Sulaiman menceritakan upayanya membujuk Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati agar Kementerian Pertanian tak terkena kebijakan pemangkasan anggaran. Ia mengaku telah berbicara dengan bendahara negara itu pada Senin, 10 Maret 2025, pukul 8 malam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Amran Sulaiman mengatakan, ia menghubungi Sri Mulyani melalui sambungan telepon. Kepada eks Direktur Pelaksana Bank Dunia itu, ia meminta agar opsi pemangkasan anggaran untuk Kementerian Pertanian (Kementan) dicabut. Menurut dia, Sri Mulyani setuju. "Ada enam orang Komisi IV mendengar langsung itu beliau sudah setujui. Mudah-mudahan satu-dua hari terbit. Kami terima tadi malam," ujar Amran Sulaiman dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa, 11 Maret 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lobi kepada Sri Mulyani bukan satu-satunya cara yang ditempuh Amran Sulaiman agar kementeriannya kalis dari pengetatan ikan pinggang. Ia mengaku juga telah bersurat dengan Presiden Prabowo Subianto dan Sri Mulyani agar Kementerian Pertanian anggaran sebesar Rp 10,28 triliun urung dipangkas. Amran Sulaiman pun mengklaim permintaan ini telah disetujui.
Kepada politikus Senayan di Komisi IV, Amran Sulaiman mengeluh pemangkasan anggaran menyebabkan terganggunya upaya mewujudkan swasembada pangan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya, sebagaimana perintah Presiden,
Amran Sulaiman juga meminta dukungan para anggota Komisi IV agar kementeriannya tak dibebani kebijakan yang diberlakukan bagi nyaris seluruh kementerian/lembaga itu. "Dengan demikian efisiensi anggaran ini masih dibintang bisa segera dibuka," ujar Amran Sulaiman.
Ketika ditanya kembali wartawan usai rapat kerja, Amran Sulaiman memberikan jawaban mengambang ihwal permintaannya tak dibebani pemangkasan anggaran. Tapi ia mengaku masih berharap agar opsi atau "bintang" segera dicabut. "Kita doakan supaya sehat selalu dalam bulan suci Ramadan dan bintangnya dicabut," ujar sepupu pengusaha Andi Syamsuddin Arsyad alias Haji Isam ini.
Padahal, Amran Sulaiman sebelumnya sempat mengaku telah terbiasa bekerja dengan kantong cekak. “Kami sudah terbiasa mengelola anggaran terbatas tapi hasil optimal. Tapi, doakan semoga (anggaran) tidak dikurangi,” ujar Mentan Amran saat rapat kerja bersama Komite II Dewan Perwakilan Daerah (DPD) di Jakarta, pada Senin, 10 Februari 2025, dikutip dari keterangan resmi.
Pendiri grup bisnis Tiran Group ini memastikan program pencapaian swasembada pangan tak akan terhambat oleh pemangkasan anggaran. Ia tak ingin karena alasan anggaran, program kerjanya mandek. Apa pun yang terjadi tidak masalah, ujar dia, karena yang penting swasembada tercapai.
Amran Sulaiman menambahkan, pemangkasan anggaran bukan hal baru di Kementan. Pada 2024, ia mengaku sudah melakukan refocusing anggaran Kementan untuk program prioritas dalam rangka peningkatan produksi padi nasional.
Kala itu, Amran Sulaiman mengungkapkan, ia melakukan refocusing anggaran sebesar Rp 1,7 triliun untuk sejumlah keperluan, di antaranya pompa, benih, alat dan mesin pertanian, serTa program optimalisasi lahan. Ia juga mengaku telah memangkas anggaran perjalanan dinas, rehabilitasi gedung, dan acara seremonial.