Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Konten Lokal Diprioritaskan di Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya

Pemerintah bakal memprioritaskan konten lokal dalam pembangunan kereta semi cepat Jakarta-Surabaya, dengan target TKDN 60 persen.

25 September 2019 | 14.26 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pemerintah Indonesia dan Jepang menandatangani kesepakatan teknis Summary Record on The Java North Line Upgrading Project untuk mengkaji pembangunan kereta semi-cepat Jakarta-Surabaya pada Selasa petang, 24 September 2019 di Hotel Pullman, Jakarta. TEMPO/Francisca Christy Rosana

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta – Pemerintah memastikan bakal memprioritaskan konten lokal dalam pembangunan kereta semi cepat Jakarta-Surabaya. Direktur Jenderal Perkeretaapian Zulfikri berujar, pemerintah menargetkan tingkat komponen dalam negeri atau TKDN dalam proyek yang digarap bersama Jepang tersebut. mencapai 60 persen.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Kami memikirkan local content. Perihal ini sudah kami bahas sebelum penandatanganan nota kesepahaman bersama Jepang,” ujar Zulfikri saat ditemui di Hotel Pullman pada Selasa petang, 24 September 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pemerintah Indonesia dan Jepang sebelumnya telah meneken nota kesepahaman untuk tahap awal pembangunan kereta semi cepat. Kesepakatan ini menjadi acuan kedua negara untuk melaksanakaan preparatory study atau studi persiapan proyek sebelum perancangan desain dan konstruksi dimulai.

Adapun proyek kereta semi cepat ini nantinya bakal digarap oleh Japan International Cooperation Agency atau JICA. Dalam nota kesepahaman Indonesia dan Jepang, ada delapan poin yang disepakati. Di antaranya meliputi kecepatan waktu operasional dan tipe bahan bakar penggerak kereta.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan investasi yang diperlukan untuk pembangunan kereta semi cepat tak terlampau banyak karena pemerintah akan memanfaatkan konten lokal. Saat ini, ia menghitung investasi yang diperlukan hanya Rp 60 triliun dari hitungan semula Rp 80-120 triliun.

“Kami rasa Jepang akan sepakat dan mendukung langkah kita melibatkan local content,” ujar Budi Karya.

Duta Besar Jepang untuk Indonesia Ishii Masafumi mengatakan, dalam survei lapangan, pihaknya bakal menghitung investasi berdasarkan sejumlah pertimbangan. "Kami akan mempertimbangak alih teknolgi dan finance (keuangan). Info detail akan kami putuskan dalam survei ini," ujarnya.

Studi persiapan pembangunan kereta semi cepat ditargetkan kelar pada Mei 2020. Mei nanti, JICA akan mempresentasikan hasil surveinya. Selanjutnya, pemerintah Indonesia kemudian bakal memutuskan kelanjutan proyek setelah studi persiapan kelar dipresentasikan.

Adapun pada 2020 hingga 2022, pemerintah bakal melakukan pembebasan lahan. Sementara itu, konstruksi kereta semi cepat akan mulai berjalan pada 2022 hingga 2025.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA | YOHANES PASKALIS 

Francisca Christy Rosana

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, Francisca mulai bergabung di Tempo pada 2015. Kini ia meliput untuk kanal ekonomi dan bisnis di Tempo.co.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus