Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Jepang dan pemerintah Indonesia telah menandatangani kesepakatan teknis untuk proyek revitalisasi jalur kereta api pantai utara. Jalur rel pantura ini rencananya juga akan menjadi jalur kereta semi cepat Jakarta-Surabaya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Untuk revitalisasi atau menghidupkan kembali jalur utara rel kereta api Jawa sendiri, diperkirakan membutuhkan dana Rp60 triliun. Namun, angka itu masih dapat berubah karena harus menunggu hasil survei persiapan (preparatory survey) yang dimulai sekitar Oktober 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perwakilan Senior Badan Kerja Sama Internasional Jepang (JICA) di Indonesia Tomoyuki Kawabata dalam keterangan di Kedutaan Besar Jepang di Jakarta, Selasa 24 September 2019, menjelaskan bahwa biaya dapat menjadi lebih murah atau lebih mahal tergantung dari rencana revitalisasi jalur rel kereta api di pantura. Ia menyebut, embangunan jalur bawah tanah (underpass) akan menelan lebih banyak biaya daripada jalur layang (flyover).
"Dalam preparatory survey ini kami akan mempertimbangkan banyak faktor, seperti detail jalur, komponen yang akan digunakan di masa depan dan estimasi biaya secara detail, serta rencana menjalankan proyek," kata Kawabata.
Rencananya, survei persiapan membutuhkan waktu sekitar satu sampai 1,5 tahun. Namun pada Mei 2020, tim survei JICA akan menyampaikan hasil kajian sementara kepada pemerintah Indonesia, khususnya Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Penandatanganan perjanjian kerja sama sendiri dilaksanakan di Jakarta, Selasa. Pemerintah Indonesia diwakili Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Zulfikri dan Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Sugiyartanto.
Adapun pihak Jepang diwakili Direktur urusan Ekonomi Kedubes Jepang Tadayuki Miyashita dan Perwakilan Senior Badan Kerja Sama Internasional Jepang (JICA) Tomoyuki Kawabata.
Penandatanganan kesepakatan proyek kereta semi cepat tersebut disaksikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Dubes Jepang untuk Indonesia Masafumi Ishii, dan Kepala Perwakilan JICA Yamanaka Shinichi.
BISNIS