Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Laju Inflasi Maret Mencapai 4,97 Persen, Makanan dan Tembakau Penyumbang Terbesar

Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan laju inflasi pada Maret 2023 sebesar 4,97 persen. Makanan, minuman, dan tembakau penyumbang terbesar.

3 April 2023 | 12.27 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan laju inflasi pada Maret 2023 sebesar 4,97 persen dibandingkan tahun lalu atau yoy. Penyumbang inflasi terbesar pada Maret 2023 adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kelompok penyumbang inflasi secara mtm (month to month) terbesar di antaranya angkutan udara, bensin, beras, cabai rawit, dan rokok kretek filter," ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Pudji Ismartini dalam konferensi pers virtual pada Senin, 3 April 2023. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pudji mengatakan secara bulanan atau month to month terjadi inflasi sebesar 0,18 persen. Angka inflasi sepanjang Maret 2023 lebih tinggi dibandingkan inflasi sebelumnya pada Februari 2023, yaitu 0,16 persen. Indeks Harga Konsumen (IHK) tercatat mengalami kenaikan dari 114,16 pada Februari 2023 menjadi 114,36 pada Maret 2023. 

Adapun kelompok transportasi mengalami inflasi sebesar 0,54 dan memberi andil inflasi sebanyak 0,07 persen. Kemudian kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami inflasi 0,18 persen month to month dan menyumbang laju inflasi sebesar 0,18 persen mtm. 

Tarif angkutan udara menyumbang inflasi 0,55 persen. Kemudian kontrak rumah 0,14 persen, beras 0,14 persen, daging babi 0,11 persen, kangkung 0,10 persen, dan cabai merah 0,17 persen. 

Sedangkan penyumbang deflasi terbesar pada Maret 2023 adalah kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga. Kelompok ini mengalami deflasi sebesar 0,26 persen month to month dan menyumbang laju deflasi 0,05 persen.

BPS pun mencatat terdapat 65 kota yang mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kupang Nusa Tenggara Timur sebesar 1,30 persen. Kemudian posisi kedua adalah di Tanjung, Kalimantan sebesar 0,93 persen. Lalu Sorong, Papua 0,92 persen, Parepare dan Luwuk 0,88 persen, Tanjung Pandan 0,70 persen, dan Jawa 0,67 persen. 

Sementara itu, ada 25 kota yang mengalami deflasi. Kota dengan penyumbang deflasi terdalam adalah Bandung sebesar 1,50 persen. Lalu Ternate 1,26 persen, Bima 0,13 persen, Gunungsitoli 0,91 persen, Mamuju 0,05 persen, dan Pontianak 0,04 persen. 

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

 

Riani Sanusi Putri

Riani Sanusi Putri

Reporter di Tempo

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus