Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Tangerang - Otoritas bandar udara dan Airport Information Services (AIS) Manado, Sulawesi Utara, Senin, 30 April 2018, hanya membuka khusus operasional Bandar Udara Djalaluddin, Gorontalo (GTO), untuk penerbangan evakuasi. Pembukaan khusus itu dilakukan menyusul insiden pesawat Lion Air tergelincir kemarin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelumnya, pesawat dengan nomor penerbangan JT892 dari Makassar ke Gorontalo diberitakan tergelincir pada Ahad malam, 29 April 2018. Setelah ditutup selama 16 jam, Bandara Djalaluddin dinyatakan memenuhi persyaratan keselamatan untuk pesawat sekelas ATR series dengan panjang landas pacu (runway) 1.300 meter dan lebar 30 meter.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Corporate Communications Strategic of Lion Air Danang Mandala Prihantoro menuturkan, saat ini, Lion Air bekerja sama dengan berbagai pihak berwenang melakukan persiapan untuk proses evakuasi pesawat dan penyelidikan lebih lanjut atas tergelincirnya pesawat JT 892 di Gorontalo. "Sebagai bagian upaya dalam proses kelancaran tersebut, tim teknik dan pihak berwenang beserta peralatan evakuasi dan investigasi telah diterbangkan dari Bandar Udara Sam Ratulangi, Manado (MDC)," ucapnya, seperti dikutip dari rilis, Senin.
Danang menuturkan tim teknis dan investigasi berangkat pada pukul 12.20 Wita menggunakan pesawat ATR 72-600 bernomor IW2167. Pesawat diperkirakan tiba di Gorontalo pada pukul 13.10 WITA. Selain itu, tim telah diberangkatkan dengan satu jenis Grand Caravan.
Informasi terkini mengenai operasional dari dan ke Bandar Udara Djalaluddin, Lion Air Group mengalami pembatalan penerbangan (cancel flight), sesuai dengan pengumuman resmi dari otoritas bandar udara, yaitu berupa perpanjangan penutupan operasional bandar udara sementara hingga pukul 07.00 Wita pada Rabu, 2 Mei 2018.
Maskapai penerbangan Lion Air dengan rute Makassar-Gorontalo dikabarkan tergelincir keluar landasan pacu (runway) setelah mendarat di Bandara Djalaluddin kemarin malam. "Pesawat mengalami keluar landas pacu sesaat setelah mendarat. Situasi ini terjadi ketika hujan deras," ujar Prihantoro, Ahad malam, 29 April 2018.
Danang menjelaskan, pesawat itu lepas landas pukul 17.29 Wita dari Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan (UPG). Pesawat kemudian mendarat di Bandar Udara Djalaluddin, Gorontalo, pada pukul 18.35 Wita. Insiden Lion Air tergelincir sebelumnya juga pernah terjadi beberapa kali.