Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Louis vuitton dan 1.500 pelanggan

Sekitar 35 produk karya louis vuitton dipamerkan di plaza indonesia. diantaranya kopor berisi kotak penyimpan sepatu, kopor yang bisa dibuka jadi ran- jang. pemasarannya dilakukan pt bagasi luks.

13 Juli 1991 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KALANGAN jet-set yang gemar bepergian pasti akrab dengan Louis Vuitton. Inilah merek kopor, peti, dan tas perjalanan yang biasa dipakai orang kaya sejak abad XIX. Louis Vuitton, nama pendiri dan pemilik pabrik kopor terkenal itu, memang membuat barang khusus untuk orang yang berkantung tebal. Di Indonesia, hanya pengusaha kakap setingkat Sudwikatmono yang mampu memiliki kopor-kopor Louis Vuitton, yang mulai diproduksi tahun 1854. Sejak Jumat pekan silam, selama dua pekan lebih, karya-karya klasik Louis Vuitton dipamerkan di Plaza Indonesia, Jakarta. Ada sekitar 35 produk, di antaranya kopor berisi kotak penyimpan sepatu, kopor yang bisa menyimpan perlengkapan makanan dan kopor yang bisa dibuka jadi ranjang lipat. Semuanya merupakan koleksi museum Louis Vuitton, Prancis. Menurut salah seorang direktur Louis Vuitton, Jean-Marc Loubier, "Kalau sekarang ada yang mau pesan, kami bisa membuatkan." Harganya tentu selangit. Untuk kopor yang bisa dijadikan ranjang, harganya tak kurang dari 60 ribu franc (sekitar Rp 19 juta). Indonesia telah dianggap sebagai pasar yang potensial oleh Patarick Vuitton, satu-satunya keturunan Louis Vuitton yang meneruskan bisnis keluarga ini. Di sini pemasarannya dilakukan secara franchise oleh PT Bagasi Luks. "Pelanggan kami tercatat sekitar 1.500 orang," tutur pemilik Bagasi Luks, Inka Utan. Wanita rupawan ini melanjutkan, "Setiap tahun omset penjualan kami di sini meningkat dua kali." Ini berarti naik 100%. Namun, Inka tidak menyebut angka hingga tak jehs berapa andil pasar Indonesia untuk omset LV yang 4,5 milyar franc per tahun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus