Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Luhut Bongkar Sederet Kegagalan Tom Lembong saat Jadi Anak Buah Jokowi

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menyerang balik Tom Lembong imbas kritiknya soal nikel

25 Januari 2024 | 17.05 WIB

Thomas Lembong dan  Luhut Binsar Pandjaitan. ANTARA
Perbesar
Thomas Lembong dan Luhut Binsar Pandjaitan. ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyerang balik Tom Lembong imbas kritiknya soal nikel yang disebut anjlok gara-gara hilirisasi. Dalam video yang diunggah di akun Instagram pribadi miliknya, Luhut membeberkan sejumlah kegagalan Tom Lembong saat masih menjadi pembantu Presiden Jokowi atau Jokowi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Anda harus refleksi juga, apa sih yang Anda lakukan sebagai Menteri Perdagangan? Coba tanya dirimu. Waktu anda (kepala) BKPM, apa yang anda lakukan?” tutur Luhut melalui video yang diunggah di akun @luhut.pandjaitan dikutip Kamis, 25 Januari 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Luhut menilai Tom Lembong tidak melakukan prestasi besar ketika masih menjabat sebagai Menteri Perdagangan. Selain itu, kegagalan lain yang dilakukan Tom adalah terkait proses perizinan investasi melalui sistem izin Online Single Submission (OSS).

Proyek tersebut, kata Luhut, pernah ditugaskan oleh Jokowi kepada Tom saat menjabat sebagai kepala BKPM. Tapi hingga masa jabatannya berakhir, tugas tersebut tak kunjung selesai. Oleh karena itu, Luhut meminta Tom untuk berkaca.

“Anda kan ditugasi untuk Online Single Submissions (OSS). Saya ingat betul itu bagaimana Anda curhat ke saya, tapi itulah sampai Anda meninggalkan kabinet tidak pernah selesai OSS. Sekarang kami yang menyelesaikan itu yang sudah digadang-gadang begini begono dan segala macam," ungkapnya.

Tidak hanya membeberkan sejumlah kegagalan Tom Lembong saat menjadi bawahan presiden, Luhut juga menyentil etika Tom yang menyebut dulu banyak memberikan contekan pidato untuk Presiden. 

“Anda jangan geer juga, bilang kasih note kepada ayahnya mas Gibran. Emang hanya Tom Lembong aja?” tuturnya.

Selanjutnya: Luhut sebut Menlu Retno Marsudi

Menurut Luhut, sosok yang paling banyak menuliskan pidato untuk Jokowi, terutama dalam forum bilateral adalah Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

“Yang paling banyak kasih note kepada Presiden itu adalah Menlu, Ibu Retno. Karena setiap bilateral beliau yang berikan itu. Dan itu bukan terjadi pada Presiden Jokowi saja. Semua kepala negara itu kalau bilateral pasti ada yang dibelakangnya yang kasih note itu,” imbuhnya.

Ia pun menyebut menjadi penulis pidato Presiden tidak langsung membuat orang tersebut hebat. Pasalnya, itu sudah menjadi tugas seorang menteri alias pembantu presiden.

“Apakah karena Anda hebat melakukan itu? Tidak. Itu tugas Anda sebagai pembantu Presiden. Sebagai Menteri Perdagangan pada saat itu, sebagai Kepala BKPM,” ungkapnya.

Pernyataan Luhut ini disampaikan sebagai tanggapan atas kritik Tom Lembong soal hilirisasi yang beberapa kali disuarakan. Co-captain Timnas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin) ini pernah menyebut pemerintah terlalu terobsesi pada nikel. Ia juga menilai hilirisasi nikel pemerintah tidak berorientasi pada pasar.

Pasalnya, produsen kendaraan listrik mulai beralih menggunakan baterai LFP. Bahkan, kata Tom, mobil Tesla yang diproduksi di China yang beralih menggunakan LFP. 

"Sesuai prinsip dasar ekonomi, harga tinggi menyebabkan substitusi," kata Tom dalam acara Diskusi Publik Pandangan Capres/Cawapres 2024-2019 tentang Kebijakan Industri, Hilirisasi dan Perubahan iklim di Gedung CSIS Jakarta, Rabu, 6 Desember 2023.  

Perkara hilirisasi dan LFP ini kemudian menjadi isu panas dalam Debat Cawapres 2024. Saat itu, Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka bertanya soal LFP kepada Cawapres nomor urut satu Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. Akan tetapi Gibran tampak tidak puas dengan pasangan Capres Anies Baswedan.

Gibran pun menilai Cak Imin tidak memahami sepenuhnya soal LFP. Padahal, menurut Gibran, hal tersebut sering digaungkan oleh timsesnya.  “Yang sering ngomongnya LFP itu timsesnya, tapi cawapresnya nggak paham LFP itu apa. Kan aneh,” ujar Gibran dalam debat pada Minggu malam, 21 Januari 2024.

RIZKI DEWI AYU | RIRI RAHAYU | ADINDA JASMINE PRASETYO

 

 

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus