Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Luhut: Dalam 3 Tahun, RI Kurangi Kebocoran Sampah Laut 28,5 Persen

Luhut mengatakan Indonesia terus berkomitmen memberantas sampah laut.

30 Juni 2022 | 15.10 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Luhut Binsar Panjaitan. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia terus berkomitmen memberantas polusi plastik dan menjaga wilayah laut. Pernyataan itu ia sampaikan dalam United Nation Ocean Conference 2022 yang diselenggarakan di Lisbon, Portugal. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Dalam tiga tahun terakhir, Indonesia mampu mengurangi kebocoran sampah (laut) hingga 28,5 persen. Lautan memainkan peran penting dalam mempertahankan semua kehidupan di bumi dengan menyerap 30 persen dari emisi karbondioksida," ujar Luhut seperti dikutip dari Antara, Kamis, 27 Juni 2022. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Untuk mengatasi persoalan sampah, nelayan didorong mengumpulkan sampah laut ketimbang menangkap ikan. Program ini telah dilakukan di seluruh wilayah Indonesia untuk mengurangi limbah laut sebesar 70 persen sebelum 2025.

Luhut menuturkan negara meningkatkan pemahaman tentang laut dan iklim serta berjanji untuk mendorong kolaborasi dengan semua pemangku kepentingan. Komitmen itu mengacu pada prinsip Indonesia sebagai negara maritim dengan perairan yang membentang sekitar 6,4 juta kilometer persegi. 

Dalam konferensi itu, Luhut juga menyinggung masalah penangkapan ikan secara ilegal yang sering terjadi di perairan Indonesia. Luhut menjelaskan pemerintah telah meluncurkan tiga inisiatif utama dalam pencegahan praktik penangkapan ikan yang tidak berkelanjutan dan memerangi kejahatan di bidang perikanan.

Ketiga inisiatif itu adalah meningkatkan peraturan nasional tentang persyaratan dan mekanisme sertifikasi hak asasi manusia di bidang perikanan. Kemudian, memperkuat proses implementasi dan pemantauan perikanan tangkap berbasis kuota dengan meningkatkan kemampuan pengawasan berbasis satelit.

Selanjutnya, Indonesia memimpin proses pembuatan norma internasional dan regional untuk memperkenalkan kerja sama yang lebih baik dan penegakan hukum yang efektif. "Fokus utama kami tidak hanya terletak pada perluasan area. Upaya kami juga diarahkan untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan kelautan dan perikanan," kata Luhut. 

Untuk bidang pelestarian dan perlindungan laut, Luhut menjelaskan, Indonesia telah memperluas kawasan lautnya menjadi 28,4 juta hektare. Luasan ini melebihi komitmennya sebesar 20 juta hektare.

"Indonesia menjaga komitmen untuk memperluas kawasan lindung laut menjadi 32,5 juta hektar pada tahun 2030. Hari ini kami telah mencapai 86,5 persen penyelesaian target 2030," ucap Luhut. 

ANTARA 

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Francisca Christy Rosana

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, Francisca mulai bergabung di Tempo pada 2015. Kini ia meliput untuk kanal ekonomi dan bisnis di Tempo.co.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus