Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Luhut: Indonesia Negara yang Berbeda, Bukan Lagi Ecek-Ecek

Indonesia, ucap Luhut, memainkan banyak peran di panggung global.

11 November 2022 | 15.39 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan di acara Net Zero Summit and B20 Investment Forum Opening Ceremony yang diselenggarakan oleh Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN Indonesia) pada Jumat, 11 November 2022, di Bali Nusa Dua Convention Center , Kawasan ITDC, Bali. Istimewa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan Indonesia bukan negara ecek-ecek. Artinya, Indonesia bukan negara yang tidak bersungguh-sungguh dalam menyusun kebijakan. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Indonesia sekarang adalah negara yang berbeda, bukan lagi negara ecek-ecek. Kita memiliki sesuatu, kita memahami tanggung jawab kita terhadap lingkungan dan generasi masa depan Indonesia,” kata Luhut dalam Bloomberg CEO Forum yang digelar di sela-sela KTT G20 di Nusa Dua, Bali, Jumat, 11 November 2022, seperti dikutip dari Antara. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Indonesia, ucap Luhut, memainkan banyak peran di panggung global. Bercerita tentang pertemuannya dengan Utusan Khusus Amerika Serikat untuk Perubahan Iklim, John Kerry, Luhut menyatakan Indonesia bisa menjadi model penanganan dampak perubahan iklim. Caranya melalui sejumlah inisiatif lingkungan yang telah diterapkan di dalam negeri. 

Misalnya, kata Luhut, restorasi hutan bakau, pengembangan kendaraan listrik, dan konservasi lahan gambut. Selain itu, Indonesia juga tak ingin didikte atau dikontrol negara lain lantaran sudah mengupayakan yang terbaik dalam mengelola negara dengan melibatkan generasi muda dalam penyusunan kebijakan.

Dia yakin Indonesia kedepannya akan menjadi negara yang lebih baik dan menjadi ekonomi terbesar keempat dunia pada 2050. “Saya yakin kita dapat mencapainya selama kita solid,” ujar dia.

Sementara itu dalam menjalankan perannya sebagai Presidensi G20 tahun ini, Luhut menekankan Indonesia akan memfasilitasi kepentingan seluruh anggota kelompok tersebut. Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 akan digelar di Bali pada 15-16 November nanti. 

“Itu adalah peran Presiden Joko Widodo untuk menjembatani antara Presiden Ukraina dan Presiden (Rusia) Vladimir Putin, serta memfasilitasi komunikasi antara Presiden AS Joe Biden dan Presiden (China) Xi Jinping,” kata dia.

ANTARA

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus