Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Luhut Ingin Kembangkan Wisata Medis di Indonesia Seperti Penang dan Singapura

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan berniat mengembangkan wisata medis di Indonesia.

28 Agustus 2020 | 21.59 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan berniat mengembangkan wisata medis di Indonesia. Keinginan ini berangkat dari potensi turis asal Tanah Air yang menyumbang kontribusi terhadap jumlah wisatawan medis terbesar di dunia.

“Beberapa waktu yang lalu saya diberi tahu soal analisa dari PwC di tahun 2015 yang menyatakan bahwa Indonesia merupakan negara asal wisatawan medis dengan jumlah 600 ribu orang, terbesar di dunia mengalahkan Amerika Serikat dengan 500 ribu orang wisatawan medis di tahun yang sama,” tutur Luhut dalam unggahan melalui Instagram pribadi @luhut.pandjaitan, Jumat petang, 28 Agustus 2020.

Luhut melanjutkan, warga Indonesia umumnya melakoni perjalanan medis ke Penang, Malaysia, dan Singapura. Musababnya, layanan kesehatan di dua negara tersebut murah serta menjanjikan kesembuhan yang lebih cepat.

Namun pada masa pandemi, perjalanan berobat ke negeri jiran banyak tertunda karena adanya karantina. Dengan kondisi tersebut, Luhut menilai negara perlu membangun ketidakpercayaan atau “distrust” pengalaman berobat di luar negeri agar niat wisata medis di dalam negeri tumbuh.

Apalagi bila dilihat dari potensinya, Luhut mengatakan rata-rata spending atau pengeluaran wisatan medis per orang mencapai US$ 3.000-10 ribu atau setara dengan Rp 42-140 juta (kurs Rp 14 ribu). Lewat wisata medis, Luhut memandang Indonesia bisa melakukan diversifikasi ekonomi, menarik investasi luar negeri, dan menyediakan lapangan pekerjaan. Di samping itu, negara diyakini mampu mengembangkan industri layanan kesehatan di Indonesia serta menahan agar devisa tidak mengalir ke negara-negara yang lebih sejahtera.

“Untuk mendukung industri wisata medis ini, saya rasa perlu adanya dukungan dari pemerintah melalui promosi masif serta fasilitas-fasilitas penunjang lainnya,” tutur Luhut.

Menurut dia, pemerintah perlu membangun rumah sakit berstandar internasional seperti John Hopkins di Amerika Serikat. Rumah sakit tersebut, menurut dia, potensial dibangun di Bali, Jakarta, dan Medan.

Untuk mewujudkan niat ini, Luhut meminta Badan Koordinasi Penanaman Modal mencari investor. “Kami juga akan pertimbangkan izin untuk dokter asing, untuk spesialis tertentu, namun harus sesuai kebutuhan,” ucapnya.

Luhut berharap, kondisi pandemi bisa dimanfaatkan untuk merencanakan konsep terpadu bagi pengembangan destinasi wisata. Khususnya, kata dia, untuk industri wisata medis dalam negeri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Francisca Christy Rosana

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, Francisca mulai bergabung di Tempo pada 2015. Kini ia meliput untuk kanal ekonomi dan bisnis di Tempo.co.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus