Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menceritakan pengalamannya hampir 10 tahun bekerja bersama Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selama itu, Luhut menilai Presiden Jokowi sebagai pemimpin yang piawai menavigasi di tengah kompleksitas ekonomi dunia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Semua orang mengapresiasi Presiden Joko Widodo itu mampu bernavigasi di dalam ekonomi dunia yang sulit ini,” kata Luhut dalam keterangan di Jakarta, sebagaimana dikutip Sabtu, 23 Deseember 2023.
Salah satu yang dicermati Luhut atas kepemimpinan Jokowi yakni terutama dalam menghadapi tantangan global, seperti penanganan pandemi Covid-19. Selama tiga dan empat tahun terakhir, Luhut menilai kepiawaian kepala negara menjadi kunci sukses pemerintahan.
Walau ada sejumlah kendala yang dihadapi, termasuk dampak pandemi global dan tantangan ekonomi, menurut Luhut, Presiden mampu mengatasi dengan keputusan yang tepat.
Sejumlah data dan saran-saran yang disiapkan oleh tim pembantu Presiden juga digunakan dan menjadi basis yang kuat untuk merumuskan kebijakan yang dieksekusi dengan baik oleh Presiden Jokowi.
“Kenapa itu bisa? Karena data-data yang disampaikan, disiapkan oleh kami pembantu presiden. Dan saran saran, beliau (Jokowi) dengarkan dengan baik, dan beliau (Jokowi) eksekusi dengan baik,” kata Luhut.
Oleh sebab itu, Luhut berharap pengganti Presiden Jokowi nantinya mampu melanjutkan kepemimpinan dengan kesuksesan yang sama. Ia juga menilai dalam konteks peralihan kepemimpinan, adalah penting pemimpin masa depan memiliki kemampuan mendengar dan bertanggung jawab.
“Saya lihat beliau (Jokowi) orang yang mau mendengar dan berani juga bertanggung jawab," ucap Luhut. "Saya pikir suatu hal yang penting dan juga nanti komandan-komandan atau presiden yang akan datang memiliki dua sifat yang sama ini."
Lebih jauh, Luhut mengajak presiden yang mendatang bersatu menghadapi tantangan kompleks yang dihadapi Indonesia. Utamanya, terutama pertumbuhan ekonomi yang ditarget hingga 6 persen dalam 5 atau 6 tahun ke depan demi mencapai bonus demografi di 2045.
ANTARA