Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Macet itu Biasa

26 April 2004 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INVESTASI Jamsostek di medium term notes (MTN, surat utang jangka menengah) ramai digunjingkan dalam dua tahun terakhir. Sumbernya adalah hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) 2003 yang memaparkan sejumlah indikasi praktek investasi serampangan. Namun, Direktur Utama Jamsostek, Ahmad Djunaidi, sangat yakin tak ada yang keliru dengan investasi MTN di masa lalu. Berikut petikan wawancara dengan pria kelahiran Lubuk Linggau, Sumatera Selatan, itu.

Adakah investasi dalam MTN yang masih bermasalah?

Ini ibarat membeli saham. Kita harus menganalisis, cek ke lapangan. Kalau bagus, baru kita beli. Jika setelah itu ada perubahan, harga bisa saja turun. Apa kita bisa menebak kalau harga akan turun? Padahal, ketika kita mengambil keputusan, ada analisisnya. Dan jangan lupa, ada juga saham yang harganya naik. Maka, kita tidak bisa lihat per saham, tetapi per portofolio. Demikian pula dengan MTN. Dulu, waktu membeli surat utang PT Bumi Resources Tbk., kami dihantam kanan-kiri. Lalu kami jual habis agar tidak rugi. Sekarang, setelah harganya naik, malah ada yang bertanya: "Kenapa dulu dijual?"

Apakah tahun ini BPK juga menyo- rot kembali investasi MTN, seperti di PT Sapta Prana Jaya dan Volgren?

Ya. Ada investasi yang menguntungkan, ada yang macet. Bisnis mereka macet, tetapi jaminan bisa kami ambil.

Kemacetan itu karena risiko bisnis, atau cacat dari lahir?

Kalau dari awal jelek, ya, tidak kami ambil, dong. Kita harus melihat portofolio secara keseluruhan. Di bisnis, macet itu biasa. Kalau jelek semua, rugi, ya bolehlah ditanyakan.

Apakah setiap MTN ada jaminannya?

Ada. Kontraknya juga ada. Orang tidak tahu berapa banyak yang kami selamatkan.

Jika dibandingkan dengan dana kelolaan Jamsostek, nilai MTN yang macet memang kecil. BPK menyorot ini karena ada pelanggaran prosedur?

Prosedur sudah kami perbaiki. Proporsional sajalah. Yang penting, jangan ada anggapan Jamsostek gampang mengeluarkan uang.

Benarkah informasi yang kami dapat, dua MTN ini telah bermasalah sejak dua tahun lalu?

Kalau tidak salah, ada MTN yang belum jatuh tempo. Jadi, belum bermasalah.

Jamsostek masih memegang MTN Arutmin?

Masih. Sebagian sudah dicicil. Arutmin itu bagus, bunga tinggi, cicilan lancar.

Sampai sekarang masih membeli MTN?

Sejak diramaikan BPK dan Dewan Perwakilan Rakyat, tidak ada investasi MTN yang baru. Kalau sudah tidak diperbolehkan, ya, kami menurut.

THW

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus