Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Presiden Joko Widodo alias Jokowi telah menerima 21 nama calon Dewan Komisioner OJK periode 2022-2027, pada pekan lalu. Di antaranya Mahendra Siregar yang menjadi salah satu calon Ketua, selain Darwin Cyril Noerhadi, dan Iskandar Simorangkir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelumnya Panitia Seleksi Pemilihan Calon Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Periode 2022-2027 mengumumkan 21 nama itu lolos tahap keempat yakni tahap afirmasi atau wawancara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mahendra Siregar saat ini tercatat sebagai Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) yang dilantik pada 25 Oktober 2019. “Merupakan mantan anggota dewan komisaris pada beberapa perusahaan yang bergerak di bidang jasa keuangan, pertambangan, manufaktur, teknologi, barang konsumen dan infrastruktur,” dikutip dari situs kemlu.go.id pada Senin, 25 Maret 2019.
Berdasarkan data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara (LHKPN) dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dari situs elhkpn.kpk.go.id, Mahendra tercatat memiliki total kekayaan sebesar Rp 19.185.673.308 yang dilaporkan pada 28 April 2020.
Untuk harta tanah dan bangunan, Mahendra memiliki aset sebesar Rp 8.725.000.000 dengan rincian sebagai berikut:
- Tanah seluas 500 meter per segi di Kabupaten/Kota Bogor, hasil sendiri Rp 35 juta.
- Tanah dan bangunan seluas 28 meter per segi/230 meter per segi di Kabupaten/Kota Kota Jakarta Selatan, hasil sendiri Rp 4.350.000.000.
- Bangunan seluas 90 meter per segi di Kabupaten/Kota Kota Jakarta Selatan, hasil Sendiri Rp 1.650.000.000.
- Bangunan seluas 102 meter per segi di Kabupaten/Kota Kota Jakarta Barat, hasil sendiri Rp 2.690.000.000.
Kemudian alat transportasi dan mesin, kekayaannya sebesar Rp 425 juta dengan aset mobil Mitsubishi Pajero Tahun 2016 dan tercatat sebagai hasil sendiri. Lalu harta bergerak lainnya sebesar Rp 800 juta.
“Surat berharga tidak tercatat, kas dan setara kas sebesar Rp 9.235.673.308, dan harta lainnya maupun hutang tidak tercatat,” dikutip dari lembaran laporan milik Mahendra dari situs elhkpn.kpk.go.id.
Pada LHKPN terbarunya pada 6 April 2021, Mahendra tercatat sebagai Komisaris Utama di PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero). Total kekayaannya terpantau menurun menjadi Rp 14.121.615.393.
Untuk harta tanah dan bangunan, Mahendra memiliki aset sebesar Rp 10.225.000.000 dengan rincian sebagai berikut:
- Tanah seluas 500 meter per segi di Kabupaten/Kota Bogor, hasil sendiri Rp 35 juta.
- Tanah dan bangunan seluas 28 meter per segi/230 meter persegi di Kabupaten /Kota Jakarta Selatan, hasil sendiri Rp 4.350.000.000.
- Bangunan seluas 90 meter persegi di Kabupaten/Kota Jakarta Selatan, hasil sendiri Rp 1.650.000.000.
- Bangunan seluas 102 meter per segi di Kabupaten/Kota Jakarta Barat, hasil sendiri Rp 2.690.000.000.
- Tanah dan bangunan seluas 336 meter per segi/200 meter per segi di Kabupaten/Kota Gianyar, hasil sendiri Rp 1.500.000.000.
Kemudian alat transportasi dan mesin, kekayaannya masih sebesar Rp 425 juta dengan aset Mobil Mitsubishi Pajero Tahun 2016 dan tercatat sebagai hasil sendiri. Lalu harta bergerak lainnya sebesar Rp 800 juta.
“Surat berharga senilai Rp 450 juta, kas dan setara kas sebesar Rp 4.376.085.397, harta lainnya dan hutang tidak tercatat,” dikutip dari lembaran laporan milik Mahendra dari situs elhkpn.kpk.go.id.
Adapun rekam jejak pendidikannya, Mahendra memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia pada 1986. Kemudian menerima gelar Master Ekonomi dari Monash Univetsity di Australia pada 1991.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.