Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Penggerak Masyarakat Ekonomi Syariah Mahfud MD meminta Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) membuat program yang kreatif untuk mengentaskan kemiskinan di wilayah perbatasan bekerja sama dengan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP).
Mahfud menyatakan ingin Baznas membuat program untuk menghidupkan ekonomi yang bermanfaat mengentaskan kemiskinan.
Mahfud yang juga Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) ini memaparkan potensi zakat di Indonesia sangat besar'.
"Baznas harus menjadi lembaga utama kesejahteraan umat, tidak membiarkan kemiskinan. Karena kalau kita membiarkan kemiskinan itu menurut Allah sebagai pendusta agama," kata Mahfud sembari mengutip ayat dalam Surat Al-Ma'un saat Rakernas Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Baznas Tahun 2022, di Jakarta, Rabu, 8 Desember 2021.
Menurut dia, Baznas harus ikut menyejahterakan karena kesejahteraan umat adalah tujuan negara.
"Adanya negara menurut Islam adalah untuk kemaslahatan umat, sesuai dengan Maqashid asy-syariah berdirinya sebuah negara," ujar alumni Pondok Pesantren Al-Mardhiyah, Pamekasan, Madura.
Mahfud pun mengingatkan para pengelola Baznas agar selalu terbuka dan akuntablel dengan pola kerja yang efisien.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Pengelolaan harus efisien, terbuka, akuntabel, seperti Umar ibn Abdul Azis menerima surat dari Abu Bakar ibn Hazm, minta tambahan jatah kertas untuk administrasi negara. Kata khalifah: Runcingkan penamu, Rapatkan Tulisanmu, karena aku tak suka membelanjakan harta umat Islam untuk hal-hal yang tidak bermanfaat bagi mereka," kata Mahfud.
Ketua Baznas KH Noor Achmad mengucapkan terima kasih pada Menko Polhukam Mahfud MD atas kepeduliannya terhadap Badan Amil Zakat Nasional.
Menurutnya, selama ini Mahfud dinilai banyak membantu dan membuka jaringan dalam pengembangan Baznas.
"Pak Menko, Pak Mahfud MD adalah orang yang paling peduli terhadap Baznas, kami dibukakan jaringan dan itu akan terus kami lanjutkan," ujar mantan Ketua Asosiasi Rektor dan PTNU se-Indonesia ini pula.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini