Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Main Seruduk di Pasar Gemuk

Posisi Toyota sebagai pemuncak pasar mobil keluarga mulai goyah. Menyiapkan produk generasi ketiga.

20 Mei 2018 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Main Seruduk di Pasar Gemuk

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bila tidak ada anomali, Toyota Avanza generasi ketiga akan meluncur satu tahun lagi. Sudah lama mobil terlaris keluaran Toyota itu tidak mendapat penyegaran. Avanza pertama kali meluncur pada 2003. Generasi keduanya keluar delapan tahun kemudian. Setelah itu, tidak ada lagi pembaruan, kecuali sekadar facelift berupa perubahan minor terhadap generasi yang sama pada Agustus tiga tahun lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PT Toyota Astra Motor (TAM) belum mengkonfirmasi peluncuran generasi terbaru mesin uangnya tersebut. Namun Public Relations Manager TAM Rouli Sijabat memberi sedikit rumus. Sejak diluncurkan pada 2003, siklus hidup Avanza adalah delapan tahunan. Artinya, perubahan selalu terjadi tiap satu windu. Apakah artinya Avanza generasi ketiga bakal meluncur tahun depan? "Nah, silakan hitung sendiri kapan keluarnya," kata Rouli di kantornya, di Jakarta, Kamis pekan lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Toyota memang harus segera memikirkan penyegaran. Sebab, dominasi Avanza di pasar mobil segmen multiguna-murah (low multi-purpose vehicle) sudah mulai goyah. Angka penjualan dari pabrik sepanjang kuartal pertama tahun ini menunjukkan posisi Avanza tersalip oleh Xpander, mobil multiguna-murah berkapasitas tujuh orang bikinan Mitsubishi Motors, yakni PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia.

Pada Januari tahun ini, posisi Avanza sebetulnya masih teratas. Saat itu, pabrikan Toyota melepas 7.543 unit Avanza ke dealer mereka. Sedangkan Mitsubishi baru mengirim 7.079 unit Xpander. Baru pada Februari posisi berbalik. Mitsubishi mengirim 7.400 unit Xpander, sementara Toyota hanya mampu menjual 6.773 unit Avanza. Klasemen itu bertahan sampai Maret.

Tersalipnya Avanza menandai rontoknya dominasi Toyota di pasar mobil segmen multiguna-murah, ceruk pasar otomotif paling gemuk di negeri ini. Sebaliknya, Xpander kini jadi penglaris Mitsubishi. Dari 41 ribu unit mobil yang bisa dijual Mitsubishi sampai kuartal pertama 2018, separuhnya berasal dari jualan Xpander. Tapi ramainya penjualan Xpander membawa efek samping. Waktu tunggu konsumen hingga mendapatkan mobil pesanannya bisa sampai empat bulan.

Masa tunggu lama karena rata-rata kapasitas produksi Xpander awalnya hanya 5.000 unit per bulan. Per awal tahun ini, Mitsubishi menaikkan kapasitas produksinya menjadi 8.000 unit per bulan. Peningkatan bakal terus berlanjut hingga 10 ribu unit per bulan pada Juli mendatang. "Ini untuk memenuhi pasar domestik yang masih tinggi dan juga pasar ekspor," kata Intan Vidiasari, Deputy Group Head Communication and Planning PT Mitsubishi Motors Krama Yudha, Jumat pekan lalu.

l l l

Pasar mobil multiguna-murah memanas sejak tahun lalu. Dalam pergelaran Gaikindo Indonesia Internasional Auto Show 2017, Agustus tahun lalu, dua pesaing Avanza datang. Mitsubishi mengeluarkan Xpander, sementara pemain baru dari Negeri Panda, Wuling, meluncurkan Confero. Dua-duanya menawarkan mobil multiguna-murah dengan kapasitas mesin 1.500 cc. Pasar kian gergeran ketika Suzuki meluncurkan low MPV mereka, All New Ertiga, di Indonesia International Motor Show 2018, April lalu.

Tiga mobil multiguna kelas murah ini hendak mencuri sisa-sisa pasar low MPV. Peluang mencuri pasar itu terbuka karena inkumben penguasa pasar, yaitu duo Toyota-Daihatsu, tidak kunjung meluncurkan model terbaru Avanza-Xenia sejak keluar versi facelift mereka pada 2015.

Pasar sebetulnya sempat dibikin penasaran oleh Daihatsu. Tepat saat Mitsubishi meluncurkan Xpander dan Wuling mengenalkan Confero, pabrikan asal Jepang itu juga menggoda konsumen dengan mobil konsep DN Multisix. Berbeda dengan mobil multiguna kebanyakan, DN Multisix mengusung pintu poros belakang alias suicide door, mirip sedan Rolls-Royce. Desain pintunya sekilas menawarkan ruang yang begitu lega bagi penumpang untuk masuk ke baris paling belakang sekalipun.

Banyak kalangan sebelumnya menduga DN Multisix disiapkan untuk menggantikan Xenia, yang seperti kembarannya, Avanza, tak kunjung mendapat sentuhan pembaruan. Teka-teki DN Multisix menjadi pengganti Xenia makin panas setelah bermunculan iklan penggoda di platform berbagi video. Dimintai konfirmasi ihwal rencana produksi massal DN Multisix, Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor Amelia Tjandra enggan berkomentar. "Astra Daihatsu Motor juga tidak mengeluarkan iklan tentang DN Multisix," ucap Amelia, Jumat pekan lalu.

Kabar DN Multisix sebagai calon pengganti Xenia juga dibantah Executive General Manager PT Toyota Astra Motor Franciscus Soerjopranoto. DN Multisix merupakan pengembangan Daihatsu sendiri. Mobil konsep itu, menurut Soerjo, bukanlah cikal-bakal pengganti Xenia. "Toyota dan Daihatsu tetap akan berkolaborasi di Xenia-Avanza," ucapnya.

Kolaborasi itu adalah dampak dari diakuisisinya 100 persen saham Daihatsu Motor Company oleh Toyota Motor Corporation pada Agustus 2016. Setelah akuisisi, Toyota mendirikan "perusahaan internal" yang bertanggung jawab mengembangkan dan memproduksi kendaraan kompak buat pasar negara berkembang. Perusahaan tersebut berdiri sejak Januari tahun lalu. "Istilahnya, virtual company," ujar Soerjo.

Lewat "perusahaan maya" inilah Toyota-Daihatsu sedang menyiapkan Avanza-Xenia generasi ketiga. Apakah generasi ketiga itu akan muncul tahun depan seperti siklus delapan tahunan Avanza-Xenia? "Saya tidak tahu," katanya.

Sembari menunggu generasi ketiga itu lahir, untuk membendung laju Xpander dan low MPV lain, Toyota melemparkan All New Rush pada November tahun lalu. Meski All New Rush masuk kategori sport utility vehicle, Toyota menyediakan tujuh kursi agar bisa menampung lebih banyak penumpang-khas mobil MPV. Dengan begitu, Rush bisa masuk ke pasar Xpander. Sebaliknya, Xpander tidak bisa masuk ke pasar Rush. Strategi itu lumayan berhasil. Pada Maret lalu, Rush terjual 5.027 unit.

Sementara Toyota-Daihatsu menyiapkan Avanza-Xenia generasi ketiga, Mitsubishi berfokus meningkatkan kapasitas produksi fasilitasnyadi Cikarang, Bekasi. Peningkatan itu bertujuan memenuhi permintaan Xpander di pasar domestik dan di luar negeri. Tahun ini, Mitsubishi menargetkan penjualan Xpander hingga 140 ribu unit. Itu adalah angka kontribusi terbesar kedua mereka di seluruh dunia.

Di belakang Mitsubishi dan Toyota yang berebut status penguasa pasar low MPV, dua pabrikan membayangi persaingan. Ada Suzuki, yang pada April lalu meluncurkan All New Ertiga, serta Wuling, yang menantang lewat Confero. Tentu dengan iming-iming harga paling miring.

Khairul Anam


7 Besar Penjualan Pabrik Low MPV (Januari - Maret 2018, unit)
1. Mitsubishi Xpander (1.500 cc): 7.079 | 7.400 | 7.493
2. Toyota Avanza (1.300 dan 1.500 cc): 7.543 | 6.773| 6.917
3. Suzuki Ertiga (1.300 cc): 3.223 | 4.223 | 2.312
4. Daihatsu Xenia (1.300 cc): 3.912 | 2.529 | 2.176
5. Honda Mobilio (1.500 cc): 1.847 | 1.514 | 1.494
6. Wuling Confero (1.500 cc): 555 | 565 | 931
7. Nissan Livina (1.500 cc): 320 | 512 | 721

Pangsa Pasar Low MPV dalam Kelas < 1.500 cc (Maret 2018)
1. Xpander: 17,6 %
2. Avanza: 17,3 %
3. Ertiga: 8 %
4. Xenia: 6,9 %
5. Mobilio: 3,9 %
6. Confero: 1,3 %
7. Livina: 1,2 %
8. Lainnya (LCGC, hatchback, dll): 43,8 %

10 Mobil Terlaris (April 2018)
1. Mitsubishi Xpander: 7.097 unit
2. Toyota Avanza: 6.917 unit
3. Toyota Calya: 6.292 unit
4. Daihatsu Sigra: 5.250 unit
5. Toyota Kijang Innova: 4.648 unit
6. Honda Brio Satya: 4.471 unit
7. Honda HR-V: 4.409 unit
8. Daihatsu GranMax Pikap: 3.441 unit
9. Daihatsu Xenia: 2.941 unit
10. Toyota All New Rush: 2.926 unit

Sumber: Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Toyota Astra Motor

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus