Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Heru Widodo mengimbau agar masyarakat menyesuaikan perjalanan mudik lebaran dengan prediksi cuaca yang diramalkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Hal itu dilakukan untuk meminimalisir gangguan perjalanan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Karena mereka bisa memilih jadwal atau hari yang menyesuaikan, jadi dilihat dulu kapan ada cuaca ekstrim, hujan, dan lain-lain," ujar Heru dalam dalam konferensi pers di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Kamis, 13 Maret 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di samping itu, Heru mengatakan pihaknya juga terus berkoordinasi dengan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) dan BMKG mengenai keamanan berlayar. Menurut dia, jika BMKG memperingatkan akan ada cuaca ekstrem, bukan tidak mungkin perjalanan akan dibatalkan.
"Kalau memang masih memungkinkan, KSOP akan mengeluarkan izin pelayaran. Tapi kalau cuaca sangat buruk, demi keselamatan, kapal tidak akan diberangkatkan," ujar Heru.
Meski begitu, Heru menyebut biaya yang dikeluarkan oleh penumpang akan dikembalikan manakala terjadi pembatalan perjalanan. Dia akan memastikan penumpang yang terdampak dapat menerima pengembalian dana (refund) seratus persen. Selain itu, penumpang tersebut juga bisa menjadwalkan ulang perjalanan tanpa biaya tambahan.
"Untuk ekstrem, kalau misalnya terjadi pembatalan keberangkatan, kami akan terapkan refund atau rescheduling tanpa ada penambahan biaya apa pun," kata Heru.
Selain itu, Heru juga mengimbau penumpang yang sudah melakukan pemesanan atau booking agar selalu memantau jadwal perjalanan. Menurut dia, dengan cuaca yang tidak menentu seperti saat ini, tidak banyak yang bisa dilakukan selain mengantisipasi jadwal keberangkatan.
"Jadi sekali lagi, mohon semuanya nanti perhatikan pengumuman jadwal keberangkatan di website kami. Karena cuaca ekstrim ini diprediksi akan sampai April nanti," tuturnya.
Dalam periode mudik lebaran tahun ini, ASDP memperkirakan pergerakan arus mudik akan mencapai 4,56 juta orang. Sementara itu, untuk kendaraan yang menyeberang diprediksi mencapai 1,13 juta unit atau naik 10 persen dari tahun lalu.
Menurut Heru, untuk mengantisipasi lonjakan penumpang, ASDP menyiapkan 68 unit dermaga yang terdiri atas 56 unit milik ASDP dan 12 unit non-ASDP. "Kemudian, terdapat 203 unit kapal yang akan digunakan yaitu 59 kapal ASDP Group dan 144 kapal reguler non-ASDP," ujar dia.
Pilihan Editor: Risiko Pelik Setelah Modal Asing Hengkang dari Indonesia