Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Menanti Turunnya Suku Bunga Kredit

Suku bunga kredit perbankan akan turun dalam 2-3 bulan ke depan.

18 Januari 2016 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menanti Turunnya Suku Bunga Kredit

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

JAKARTA - Setelah hampir setahun, Bank Indonesia akhirnya berani menurunkan nilai suku bunga acuannya sebesar 25 basis point menjadi 7,25 persen. Gubernur BI Agus Martowardojo optimistis tekanan ekonomi sudah mulai terkendali setelah Amerika Serikat menaikkan nilai suku bunga acuannya pada pengujung tahun lalu.

"Semoga sektor lain, seperti perbankan, bisa menyesuaikan suku bunga kreditnya," ujar Agus, akhir pekan.

Pernyataan Agus itu langsung ditanggapi oleh Ketua Otoritas Jasa Keuangan Muliaman Hadad. Menurut dia, penyesuaian suku bunga kredit pada sektor keuangan riil sewajarnya terjadi. Tak menutup kemungkinan, ujar dia, penurunan terjadi di berbagai sektor, seperti kredit retail, konsumsi, hingga korporasi. "Tapi tidak seperti makan cabai yang pedasnya langsung terasa," ujar dia.

Bekas Deputi Gubernur BI Bidang Perbankan ini mengatakan setidaknya ada waktu 2-3 bulan ke depan untuk menurunkan suku bunga sektor riil. Sebab, industri keuangan tetap harus mementingkan asas kehati-hatian. Apalagi, banyak sektor keuangan yang kesulitan akibat ketidakpastian sepanjang tahun lalu, yang terlihat dari realisasi pertumbuhan kredit sebesar 9,8 persen. Realisasi itu meleset dari target 12-14 persen.

Desakan menurunkan nilai suku bunga kredit juga diutarakan Presiden Joko Widodo. Ia mengatakan akan memikirkan segala cara agar kredit perbankan ikut turun. Jokowi berpendapat suku bunga kredit di Tanah Air terlampau tinggi untuk bersaing dibanding nilai suku bunga negara tetangga. "Entah jurusnya apa, pasti akan saya cari. Entah dengan subsidi atau yang lain," katanya.

Masalah yang ada, tutur dia, tak hanya soal nominal. Jokowi menyoroti besarnya nilai suku bunga kredit usaha rakyat, yang mencapai 23 persen, ketimbang suku bunga kredit korporasi, yang hanya dipatok 11-12 persen. "Apa itu adil? Kesenjangan akan semakin besar, rasio gini meningkat," katanya.

Direktur Eksekutif Institute For Development of Economics and Finance, Enny Sri Hartati, mengatakan suku bunga kredit dan pinjaman dalam perbankan memang tak bisa turun begitu saja, meski suku bunga acuan BI telah diturunkan. Keputusan menurunkan suku bunga, ujar dia, dikembalikan kepada perbankan. Potensi penurunan suku bunga kredit terbuka jika daya beli masyarakat telah membaik.

Enny menyatakan suku bunga kredit merupakan salah satu instrumen profit perbankan. Hal tersebut membuat kredit dipatok tinggi untuk mengimbangi minimnya kuantitas pinjaman dari masyarakat. Selain itu, penurunan nilai suku bunga tak bisa dilakukan semata oleh bank-bank kecil, tapi juga bank-bank bermodal lebih dari Rp 40 triliun, antara lain Bank Central Asia, Bank Negara Indonesia, Bank Rakyat Indonesia, dan Bank Mandiri. "Pasar perbankan kita oligopoli, jadi penurunan harus dimulai dari bank-bank tersebut."

Direktur Eksekutif Indonesia Properti Watch, Ali Tranghanda, menuturkan, secara teori, setiap penurunan 1 persen bunga kredit pemilikan rumah dapat meningkatkan potensi pangsa pasar hingga 5 persen. Menurut dia, tanda-tanda kebangkitan sektor properti telah terlihat pada rapor bagus penjualan pada kuartal IV 2015."Tumbuh 16,6 persen dibanding pada kuartal III," ujarnya.


Suku Bunga Dasar Kredit Saat Ini

  • Kredit korporasi: 6,65-15,59 persen
  • Kredit retail: 6,65-16,95 persen
  • Kredit mikro : 6,65-22,5 persen
  • Kredit konsumsi/KPR: 7,39-17,13 persen
  • Kredit konsumsi/non-KPR : 7,55-17,79 persenBANK INDONESIA
  • Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    Image of Tempo
    Image of Tempo
    Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
    • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
    • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
    • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
    • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
    • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
    Lihat Benefit Lainnya

    Image of Tempo

    Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    Image of Tempo
    >
    Logo Tempo
    Unduh aplikasi Tempo
    download tempo from appstoredownload tempo from playstore
    Ikuti Media Sosial Kami
    © 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
    Beranda Harian Mingguan Tempo Plus