Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dalam dunia investasi, istilah cut loss merujuk pada strategi di pasar keuangan di mana seorang investor menjual aset atau saham yang dimilikinya untuk meminimalkan kerugian ketika harga turun di bawah tingkat tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam konteks perdagangan saham, seorang investor atau trader mungkin menetapkan tingkat harga di mana mereka akan menjual saham jika harga jatuh ke titik tersebut. Ini bisa menjadi bagian dari rencana manajemen risiko mereka, memungkinkan mereka untuk mengendalikan kerugian dan mengambil keputusan yang lebih disiplin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Untuk lebih memahami apa itu cut loss dan waktu yang tepat untuk melakukannya, simak uraiannya di bawah ini.
Cut Loss Adalah
Secara bahasa, cut berarti memotong dan loss berarti kerugian. Dari penjabaran tersebut, maka bisa disimpulkan bahwa arti cut loss adalah upaya untuk memotong atau meminimalkan kerugian.
Mengutip dari website resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), cut loss merupakan istilah yang digunakan saat investor menjual sahamnya dengan harga lebih rendah daripada harga belinya.
Banyak yang mengatakan kondisi cut loss merupakan kondisi di mana investor mengalami kerugian, padahal yang lebih tepat, cut loss merupakan salah satu strategi dalam risk management di dunia investasi.
Cut loss dapat membantu investor untuk tidak terjebak dalam kerugian yang terus membesar, karena mereka telah menetapkan batas kerugian yang dapat mereka terima sebelumnya. Dengan menerapkan strategi ini, mereka dapat melindungi portofolio investasi mereka dari kerugian yang terlalu besar.
Apabila saham yang investor miliki secara mendadak mengalami penurunan yang cukup drastis, investor bisa memilih untuk menjual saham tersebut atau istilah yang lebih dikenal adalah cut loss dengan harga saham lebih rendah dari harga belinya.
Jika melihat dari harga sahamnya tentu saja merugi karena Anda akan menjual saham dengan harga yang lebih rendah dari harga beli. Akan tetapi, dalam hal cut loss sebagai risk management maka pemahaman yang lebih tepat adalah keputusan cut loss ini untuk mengelola risiko pada saham.
Saat saham perusahaan tertentu mengalami penurunan yang drastis dan berpotensi tidak dapat membaik dalam waktu dekat ataupun waktu lama, maka lebih baik investor menjual sahamnya sebelum harganya semakin merosot lagi.
Terdapat beberapa kasus di mana investor yang berusaha menahan saham yang sedang merosot tersebut, yang terjadi justru harga saham semakin merosot hingga modal yang dimiliki habis.
DIbanding harus mengalami krisis finansial tersebut dan mengalami kerugian lebih besar lagi, lebih baik Anda memotong dampak kerugian tersebut sewaktu dampaknya masih sedikit. Itulah pemahaman yang lebih tepat untuk menjelaskan mengenai cut loss.
Waktu Ideal Melakukan Cut Loss
Walaupun harga saham sedang turun, bukan berarti Anda bisa langsung menjualnya begitu saja.
Ada beberapa hal yang perlu Anda pertimbangkan sebelum memutuskan untuk melakukan cut loss. Cari tahu kapan waktu ideal untuk melakukan cut loss untuk mengurangi dampak risiko kerugian atas investasi tersebut.
Investor yang memiliki profil risiko baik dan berpengalaman umumnya dapat menanggung kerugian tersebut tepat waktu. Bagaimana dengan investor pemula atau investor yang baru pertama kali menemukan kondisi ini?
Berikut ini cara untuk mengidentifikasi waktu ideal melakukan cut loss, di antaranya sebagai berikut:
- Harga saham turun secara signifikan dari harga beli.
- Harga saham yang turun tidak ada tanda atau isyarat akan segera naik lagi.
- Persentase kerugian melewati batas level support yang ditetapkan masing-masing investor tergantung preferensi masing-masing.
- Saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengoreksi harga saham.
- Kinerja fundamental perusahaan memburuk sejalan dengan kinerja emiten yang ikut turun. Kinerja fundamental yang dimaksud misalnya saja perusahaan tersebut punya utang semakin besar, pendapatan perusahaan menurun, dan masalah lainnya.
- Setelah menyadari salah membeli saham. Hal ini bisa terjadi jika Anda membeli saham secara terburu-buru sehingga sulit melakukan riset saham dan perusahaan lebih terperinci.
- Faktor eksternal seperti isu dalam negeri, krisis, politik, dan faktor eksternal lainnya dalam periode tertentu.
Demikianlah pengertian cut loss untuk menekan potensi kerugian saham lebih besar lagi. Semoga bermanfaat.
HERZANINDYA MAULIANTI
Pilihan Editor: 5 Solusi Gagal Bayar Pinjol yang Perlu Anda Ketahui, Apa Saja?