Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Palembang - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi optimistis Light Rail Transit (LRT) Sumatera Selatan dapat dioperasikan secara penuh pada Mei atau Juni 2018. LRT ini merupakan proyek penunjang Asian Games, yang akan dibuka pada Agustus 2018 di Palembang dan Jakarta.
Keyakinannya didasarkan pada pembangunan proyek LRT Sumatera Selatan di Palembang yang berjalan sesuai dengan rencana. Dalam catatan Budi, progress proyek fisik senilai belasan triliun rupiah itu sudah mencapai 80 persen.
Baca: Kereta Cepat Jakarta-Bandung Terintegrasi dengan LRT
Karena itu, Budi sangat meyakini LRT bisa diujicobakan pada April mendatang dan dua bulan kemudian bisa dioperasikan. “Biasanya kita uji coba track-nya dulu tanpa kereta api. Setelah itu, baru kita lakukan pakai rangkaian,” katanya, Sabtu, 28 Oktober 2017.
Bila secara fisik proyek LRT telah nampak nyata, tapi berbeda dengan rolling stock atau sarana dan prasarana perkeretaapian. Saat ini, sarana yang meliputi lokomotif, gerbong, dan kereta penumpang itu masih tahap pabrikasi oleh PT INKA di Madiun.
Nantinya, kata Budi, untuk satu train set, hasil karya anak bangsa ini berkapasitas 534 penumpang. Dalam satu train set, terdapat tiga kereta. Adapun totalnya ada delapan train set. “Paling lambat April rolling stock-nya sudah siap,” ujarnya seusai orasi dan kuliah akbar Aksi Kebangsaan Perguruan Tinggi Melawan Radikalisme.
Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin mengatakan, sebelumnya, pemerintah masih menemui sejumlah kendala dalam pembebasan lahan di sekitar pijakan proyek tersebut, termasuk di depo yang terletak di Jakabaring. Namun sekarang ia memastikan semua persoalan tersebut sudah berhasil diselesaikan dengan baik sehingga tidak ada hal besar yang dapat menghambat operasional LRT. “Persoalan lahan sekarang sudah 100 persen tidak ada masalah," ucapnya.
Sedangkan menyangkut keselamatan, pihaknya telah melakukan berbagai persiapan jauh hari sebelum LRT resmi beroperasi. Salah satunya dengan melakukan studi banding terkait dengan faktor keselamatan penumpang.
Menurut Alex, hal itu penting mengingat Palembang bakal menjadi kota pertama di Indonesia yang memiliki LRT. Beberapa bulan lalu, Alex bersama pemangku kepentingan telah belajar mengenai keselamatan penumpang di Tokyo, Jepang, dan Kuala Lumpur, Malaysia. “Kalau mogok, maka ada cara untuk evakuasi penumpang. Kita sudah lihat dari mereka,” tuturnya.
Pembangunan LRT Sumatera Selatan telah dimulai pada 2015. Seluruh biaya ditanggung Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, yang meliputi pekerjaan konstruksi hingga pekerjaan supervisi.
LRT Sumatera Selatan dibagi atas lima zona pekerjaan dengan panjang jalur kereta api lebih dari 23 kilometer. Proyek ini menggunakan lebar jalur rel 1.067 milimeter dan third rail electricity 750 VDC. Selain itu, LRT ini dilengkapi dengan 13 stasiun, mulai di bandar udara, rumah sakit, hingga pusat perbelanjaan. LRT juga dilengkapi dengan satu depo dan sembilan gardu listrik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini