Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan biaya logistik di Indonesia masih mahal. Dia menargetkan memangkas setengah dari biaya logistik saat ini.
Luhut mengatakan rata-rata biaya logistik di Indonesia mencapai 14,1 persen. Angka tersebut terpaut jauh dibanding Jepang, 4,9 persen. "Kalau biaya logistik di Indonesia bisa dipotong setengahnya saja pada 2019, itu akan bagus," katanya di kantor Staf Kepresidenan, Jakarta, Rabu, 18 Oktober 2017. Artinya pemerintah menargetkan biaya logistik sebesar 7 persen pada 2019.
Salah satu penyebab tingginya biaya logistik adalah transportasi yang tidak efisien. Pemerintah berupaya mengoptimalkan infrastruktur transportasi dan konvektivitas. Luhut menuturkan salah satu terobosannya adalah program tol laut.
Pemerintah menyediakan subsidi biaya transportasi serta logistik untuk pengiriman barang melalui tol laut. Hingga saat ini, kata Luhut, program itu telah mengurangi disparitas harga. Namun pemerintah masih menghadapi kendala dari kondisi pelabuhan. Ia menuturkan setiap pelabuhan di Indonesia memiliki karakteristik berbeda sehingga biaya di setiap pelabuhan akan berbeda.
Luhut menjelaskan, akan berkoordinasi dengan sejumlah kementerian terkait dengan upaya penurunan biaya logistik ini. "Saya percaya, kalau cost di pelabuhan diturunkan, dampaknya akan besar," ujarnya.
VINDRY FLORENTIN
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini