Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, produk berkualitas tinggi (premium) bisa mengakselerasi daya konsumsi masyarakat dan permintaan pasar terhadap produk olahan industri makanan dan minuman (mamin), seperti teh, kakao, kopi, buah, dan susu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Menperin, hal itu karena saat ini terjadi peningkatan tren menuju fase konsumen yang lebih berfokus pada konsep produk berkualitas tinggi yang diproses secara berkelanjutan (sustainable) dengan teknologi terkini. "Hal ini menjadikan potensi produk premium sangat luas, didukung dengan keberagaman hayati yang dimiliki Indonesia," kata Menperin Agus di Jakarta, Senin, 5 Agustus 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia mengatakan, produk premium tersebut dapat diukur berdasarkan parameter tertentu seperti aroma, rasa, standar, dan ketentuan khusus, sehingga bisa memunculkan siklus produk berkualitas yang turut melibatkan berbagai pihak, mulai dari petani selaku penyedia bahan baku, distributor, roaster, barista, dan konsumen.
Lebih lanjut, Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Putu Juli Ardika menyampaikan, sebagai salah satu bentuk upaya mendorong daya konsumsi dan permintaan pasar produk olahan mamin premium yang terbuat dari kopi, kakao, buah, teh, serta susu, pihaknya menyelenggarakan pertemuan bisnis (business matching) Specialty Indonesia yang digelar pada 5-8 Agustus di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta.
Acara itu, menurut dia, diikuti oleh 44 perusahaan industri sektor makanan dan minuman, serta bertujuan mendorong perkembangan produk unggulan (specialty), dengan cara mempertemukan pelaku usaha dan para pembeli, sekaligus menarik minat masyarakat luas. "Kegiatan ini merupakan wujud dari komitmen kami dalam melakukan substitusi impor, penguasaan pasar dalam negeri, pengembangan potensi ekspor serta mendorong perkembangan produk specialty," kata dia.
Pada triwulan I 2024, sektor mamin memberikan kontribusi sebesar 39,91 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) industri nonmigas, dan 6,97 persen terhadap PDB nasional. Selain itu sektor tersebut juga tumbuh 5,87 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Pilihan editor: Kementerian ESDM Gratiskan Konversi Motor Listrik untuk Warga Jabodetabek, Ada Kuota 500 Unit