Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan komitmen investasi Apple Inc. senilai US$ 1 miliar atau setara Rp 16,14 triliun (kurs Rp 16.146,25 per dolar AS) masih kecil dibandingkan total penjualan raksasa teknologi itu di Indonesia. Ia menyebut total penjualan Apple mencapai Rp 32 triliun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“US$ 1 miliar, sebuah angka untuk Apple, dibandingkan dengan empat prinsip keadilan dan dibandingkan dengan total penjualan Apple di Indonesia yang tercatat sekitar Rp 32 triliun, itu angka US$ 1 miliar kecil,” ujar Agus Gumiwang kepada wartawan di Kantor Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Jakarta, Senin, 6 Jakarta 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Empat prinsip yang dimaksud Agus Gumiwang yakni perbandingan investasi Apple di negara lain, investasi produsen handphone, komputer genggam, dan tablet (HKT) selain Apple di Indonesia, nilai tambah dan pendapatan bagi Indonesia, serta penyerapan tenaga kerja dalam ekosistem.
Menperin mengatakan, poin yang terpenting dari rencana investasi Apple ada penciptaan lapangan pekerjaan. Ia mengatakan, lapangan pekerjaan itu dapat tercipta dengan membangun pabrik di Indonesia. Namun, ia enggan membeberkan target jumlah lapangan pekerjaan yang akan tercipta dengan investasi Apple.
Sejak dua bulan lalu, Kemenperin telah mengundang Apple untuk datang langsung ke Indonesia. Namun, gayung baru bersambut pada pekan ini. Perundingan itu ditencanakan akan berlangsung antara Selasa, 7 Januari 2025 hingga Rabu, 8 Januari 2025.
Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif mengatakan, selama ini kementeriannya kerap berdiskusi dengan perwakilan Apple untuk mencari kesepakatan investasi. Namun hal itu tidak bisa dipertimbangkan sebagai pengajuan proposal secara resmi. Dia menuntut negosiasi itu harus dilakukan secara tatap mata.
Menurut Febri, Kemenperin telah mempelajari usulan Apple yang ingin berinvestasi di Indonesia. Kemenperin menilai ada banyak catatan untuk Apple yang akan disampaikan saat pertemuan pekan depan.
Ketika bernegosiasi nanti, kata Febri, pemerintah akan memprioritaskan kepentingan nasional lewat pembangunan manufaktur di Indonesia. Pemerintah akan mendesak Apple memilih skema di bawah aturan perhitungan tingkat komponen dalam negeri (TKDN). “Yaitu membangun fasilitas produksi atau pabrik di Indonesia," ujarnya.
Apple sebelumnya berencana berinvestasi sebesar US $100 juta atau sekitar Rp 1,61 triliun (kurs Rp 16.146,25 per dolar AS). Investasi ini bertujuan memenuhi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang disyaratkan pemerintah. Namun, Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani meminta mereka menaikkan komitmen investasi menjadi US$ 1 miliar atau setara Rp 16,14 triliun.