Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menegaskan bahwa pengemudi ojek online atau ojol tetap mendapatkan subsidi bahan bakar minyak (BBM). Ia menerangkan, hal ini dikarenakan mitra ojol termasuk ke dalam kategori pelaku usaha mikro yang merupakan salah satu penerima subsidi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Mengingat saudara-saudara kita ojek online ini masuk dalam kategori usaha mikro, oleh karena itu, saya tegaskan sekali lagi, mereka tetap berhak mendapatkan alokasi BBM bersubsidi di dalam aktivitas keseharian mereka,” tutur Maman dalam konferensi pers yang digelar di kantornya di Jakarta Selatan pada Jumat, 6 Desember 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyatakan, subsidi BBM hanya akan diperuntukkan bagi kendaraan berplat kuning atau transportasi publik. Sementara, menurut Bahlil, ojol bukan bagian dari transportasi publik, melainkan bagian dari usaha atau bisnis masyarakat. Sehingga, tidak pantas bila ikut diberikan subsidi. “Ojek dia kan pakai untuk usaha. Lho iya dong, masa usaha disubsidi?” ujarnya saat ditemui di kediamannya, Rabu lalu, 27 November 2024.
Oleh karena itu, Kementerian UMKM, sebagai bagian dari Satgas Pembahasan BBM Bersubsidi meluruskan pernyataan tersebut berdasarkan hasil rapat dengan Bahlil beberapa waktu sebelumnya. "Perlu saya luruskan bahwa dalam pembahasan rapat kami terakhir, saudara-saudara kita yang bergerak di sektor UMKM itu adalah yang tidak terkena dampak realokasi BBM Bersubsidi," katanya.
Maman menjelaskan kebijakan tersebut didasarkan pada amanah dan perintah Presiden Prabowo Subianto untuk menjaga basis ekonomi yang paling bawah. Keterlibatan jasa ojek online dalam menunjang aktivitas hampir seluruh lapisan masyarakat, menurut pandangannya, menjadikannya sebagai salah satu rantai pasok yang perlu dilindungi haknya.
“Jangan sampai terganggu karena pasti nanti akan terganggunya rantai pasok, rantai supply, distribusi barang-barang yang memang digunakan oleh para pengusaha-pengusaha sektor mikro,” ucap dia.
Ia menilai poin penting dalam pembagian bantuan subsidi adalah memastikannya tepat sasaran. “Isu besarnya yang sedang menjadi pembahasan dari pemerintah adalah tepat sasaran,” katanya.
Lebih lanjut, Maman menyampaikan, pihaknya berencana menemui perusahaan-perusahaan operator dari mitra ojek online dalam waktu dekat. “Segera, nanti jam 3 (Jumat, 6 Desember 2024) saya panggil yang Grab, minggu depan kami panggil Gojek, dan beberapa lainnya kami panggil” tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojek Daring Garda Indonesia, Igun Wicaksono, turut menghimbau seluruh rekan pengemudi ojol yang tersebar di Indonesia ihwal penerimaan bantuan subsidi BBM tersebut. Adapun, estimasi jumlah pengemudi ojek online yang tersebar di seluruh Indonesia ada 4 sampai 5 juta dengan fokus operasi di perkotaan.
Vedro Immanuel G berkontribusi dalam penulisan artikel ini.