Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Menteri Nusron Respons Seruan Tarik Uang dari Bank Himbara Imbas Danantara: Ulah Orang Stres

Menteri ATR/BPN Nusron Wahid heran dengan seruan rush money bank Himbara.

21 Februari 2025 | 18.16 WIB

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid saat ditemui wartawan di kantornya, 21 Februari 2025. TEMPO/Ilona
Perbesar
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid saat ditemui wartawan di kantornya, 21 Februari 2025. TEMPO/Ilona

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Belakangan di media sosial ramai seruan untuk menarik simpanan dari Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) setelah pembentukan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) oleh Presiden Prabowo Subianto. Hal ini direspons Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Nusron Wahid.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Menteri di Kabinet Merah Putih itu mengatakan ajakan menarik uang tabungan dari bank-bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai langkah menggoyahkan legitimasi pemerintah. “Ini kalau bukan orang stres dan dalam rangka mendelegitimasi pemerintah, untuk apa?” ujar Nusron kepada wartawan di kantor pusat Kementerian ATR/BPN, Jakarta, Jumat, 21 Februari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Menurut dia seruan tersebut meragukan pemerintahan dan stabilitas perekonomian saat ini. “Masa ada manusia di Indonesia enggak ada krisis ekonomi, enggak ada krisis keuangan, tiba-tiba buat instruksi dan kampanye tarik duit dari bank,” ucapnya.

Ia menambahkan bahwa ajakan ini sudah bukan lagi tergolong tindakan merobohkan kekuasaan atau subversi politik, tapi sebagai subversi ekonomi. Karena menurut dia saat ini perekonomian Indonesia sedang baik-baik saja. Tak ada momentum krisis ekonomi seperti yang terjadi di era 1998.

“Momentumnya apa? Tak ada. Fundamental makro bagus, inflasinya rendah, kita cadangan devisa kuat. Kok tiba-tiba ngomong rush bank dan cabut aja dulu ke luar negeri. Kan orang stres ini,” kata dia.

Perbincangan mengenai ajakan rush money atau penarikan dana massal dari bank BUMN diunggah oleh banyak akun di media sosial termasuk X (Twitter). Hal ini berdasarkan kekhawatiran pengelolaan bank-bank pelat merah oleh BPI Danantara.

“Dalam jangka panjang, sebaiknya kalian tarik dana dari Bank BUMN. Ketika nanti terasa janggal dalam pengelolaan Danantara, sebaiknya tabungan kalian alihkan ke produk emas fisik atau kalau enggak mau beli emas, pindahkan dana kalian ke bank-bank swasta terpercaya, jangan sampai menyesal,” tulis akun @tho*******_ di media sosial X, Jumat, 21 Februari 2025. 

Muncul pula perdebatan bahwa aset bank bakal digunakan untuk pembiayaan lembaga investasi tersebut. “Permasalahan di sini bukan sumber uangnya, tapi ketakutan nasabah kalau Danantara merugi bisa berdampak ke bank-bank BUMN ini. Ditambah kalau merugi, Danantara enggak perlu ganti ruginya, lagipula itu kan hak nasabah untutk tarik uangnya,” tulis akun @kem******* di X, Kamis, 20 Februari 2025. 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus