Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pertamina Hulu Energi Offshore North West Jawa (PHE ONWJ) terus memantau minyak tumpah di perairan sekitar Pulau Seribu, Jakarta Utara.
Pertamina patroli bersama Polisi Air dan Udara (Polairud) dengan Kapal Kapodang.
“Setiap pagi kami memantau melalui udara dibantu Polairud dan nelayan sekitar untuk memastikan lokasi mana saja yang masih ada ceceran minyak," kata Senior Vice President HSSE Korporat Pertamina Lelin Eprianto dalam keterangan tertulisnya pada Kamis, 15 Agustus 2019.
Kebocoran minyak dan gas terjadi di sekitar anjungan lepas pantai YYA-1 area PHE ONWJ pada 12 Juli 2019. Lokasinya hanya berjarak 2 kilometer dari pantai utara Jawa di Karawang, Jawa Barat.
Pertamina segera membentuk tim khusus yang menangani minyak tumpah. Semburan minyak masih terjadi. Untuk mencegah dampak meluas, Pertamina memasang oil boom dan sejumlah kapal untuk menyedot tumpahan minyak.
Lelin mengatakan upaya pembersihan intens dilakukan baik di wilayah sekitar laut maupun di daratan. Tantangannya adalah cuaca dan ombak.
Pertamina dan Polairud beserta nelayan membagi dua zona pencarian minyak tumpah. Zona 1 dekat sumur anjungan YYA-1 di sekitar lepas pantai, Kabupaten Karawang. Sedangkan Zona 2 di perairan yang jauh dari sumur, seperti Kepulauan Seribu.
Direktur Polair Korpolairud Baharkam Polri, Brigjen Lotharia Latif, menyatakan siap membantu Pertamina untuk mencegah ceceran minyak tumpah meluas. Polairud juga membantu pembersihan, pengumpulan, dan pengangkutan minyak tumpah ke pengolahan limbah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
DIAS PRASONGKO
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini