Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Minyakita Menghilang di Pasar Kanoman

Harga yang tinggi serta temuan volume yang tidak sesuai dengan kemasan membuat sejumlah pedagang di Pasar Kanoman Cirebon enggan menjual MinyaKita.

11 Maret 2025 | 21.05 WIB

Stok MinyaKita yang menipis di sebuah kios milik Udin, 48 tahun, yang berjualan di Pasar Palmerah, Jakarta Barat, pada Ahad, 9 Maret 2025. TEMPO/Dian Rahma
Perbesar
Stok MinyaKita yang menipis di sebuah kios milik Udin, 48 tahun, yang berjualan di Pasar Palmerah, Jakarta Barat, pada Ahad, 9 Maret 2025. TEMPO/Dian Rahma

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Cirebon - Minyakita menghilang di Pasar Kanoman, Kota Cirebon. Sejumlah pedagang mengungkapkan sudah enggan menjual minyak sawit kemasan yang dikeluarkan Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan tersebut. “Stok minyak goreng merek Minyakita di kios saya sebenarnya sudah habis sejak Sabtu, akhir pekan lalu. sampai sekarang belum dapat kiriman lagi,” tutur Herman, 45, seorang pedagang di Pasar Kanoman, Selasa, 11 Maret 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Herman mengaku dirinya enggan menjualnya karena saat ini rampai pemberitaan soal volume MinyaKita yang tidak sesuai. Herman sebetulnya sempat curiga ada pengurangan volume minyak dalam satu kemasan. Alasannya, dalam satu dus, baik kemasan plastik maupun botol, ketinggian minyak tidak sama. Namun, sebagai pedagang ia merasa tidak bisa berbuat apa-apa. “Di sini juga hanya satu distributor yang menjual MinyaKita. Di distributor lain enggak ada,” tutur Herman.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Pedagang lainnya, Rospita, 44 tahun, mengaku tidak menjual MinyaKita karena menerima banyak keluhan pelanggan. “Banyak pelanggan yang bertanya, kenapa harga yang saya jual tidak sesuai dengan yang di kemasan,” tutur Rospita. Harga di kemasan minyak goreng MinyaKita tercantum Rp 14 ribu, namun menurut Rospita harga itu merupakan harga yang ia beli di distributor. “Jadi otomatis harga jual di saya juga tinggi. Saya jual Rp 16 ribu,” tutur Rospita. Kondisi itu kini ditambah temuan volume MinyaKita yang tak sesuai. Hal itu membuat Rospta bulat memilih tidak menjual minyak merek tersebut.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus