Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bank Sentral
Darmin Gubernur Bank Indonesia
DIWARNAI aksi keluar ruangan (walk out) dan hujan interupsi, Sidang Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat, Kamis pekan lalu, menyetujui Darmin Nasution sebagai Gubernur Bank Indonesia. "Keputusan rapat paripurna ini sah. Darmin Nasution ditetapkan sebagai Gubernur Bank Indonesia," kata ketua rapat, Priyo Budi Santoso, di ruang Sidang Paripurna DPR.
Dalam uji kelayakan dan kepatutan oleh Komisi Keuangan dan Perbankan DPR pekan lalu, semua fraksi memberikan dukungan Darmin sebagai gubernur bank sentral. Tapi Komisi memberikan sembilan catatan, antara lain Darmin harus mengundurkan diri dari jabatannya jika berstatus terdakwa tanpa menunggu adanya keputusan berkekuatan hukum tetap dari penegak hukum.
Ketika rapat paripurna digelar, Fraksi PDI Perjuangan dan Hati Nurani Rakyat (Hanura) memilih walk out. PDIP keluar ruang an setelah rapat menolak usul mereka agar dilakukan voting tertutup dalam pengambilan keputusan. "Karena menyangkut nama orang," kata Tjahjo Kumolo, Ketua Fraksi PDIP. Hanura ju ga menolak Darmin karena terkait dengan kasus Century.
Korporasi
BP Rugi Besar
TUMPAHAN minyak di Teluk Meksiko telah membuat BP PLC rugi besar. Raksasa minyak Inggris itu melaporkan kerugian US$ 17,2 miliar (Rp 155 triliun) pada kuartal kedua tahun ini. Padahal pada perio de yang sama tahun lalu BP mencatat keuntungan US$ 4,39 miliar. BP juga terpaksa menganggarkan US$ 32,2 miliar untuk mengatasi tumpahan minyak di Teluk Meksiko. Biaya ini sudah termasuk untuk menahan tumpahan minyak dan bersih-bersih US$ 2,9 miliar, serta dana cadangan US$ 20 miliar untuk kompensasi.
BP terpaksa menjual sejumlah aset penting untuk mencari tambahan dana. BP akan menjual aset, terutama di bisnis hulu, hingga memperoleh US$ 30 miliar selama 18 bulan mendatang. Pada tahap awal, BP melepas aset senilai US$ 10 miliar. Pekan lalu, perusahaan itu sudah menjual aset senilai US$ 7 miliar kepada Apache Corp. Perseroan juga berencana mengurangi tingkat utang bersihnya menjadi US$ 10-15 miliar tahun depan dari US$ 23 miliar pada akhir Juni lalu.
Untuk mengubah citra perusahaan yang terpuruk akibat tumpahan minyak dekat Amerika Serikat itu, Robert Dudley didapuk men jadi chief executive officer baru, menggantikan Tony Howard.
Penanaman Modal
Pokja Investasi Disederhanakan
PEMERINTAH menyederhanakan proses peng urusan investasi dari empat kelompok kerja menjadi dua kelompok kerja. Dua kelompok kerja itu menyangkut ekspor dan investasi. "Ekspor di bawah Menteri Perdagang an dan investasi di bawah Badan Koordinasi Penanam an Modal (BKPM)," kata Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa di Jakarta, Selasa pekan lalu.
Penyederhanaan dilakukan agar iklim investasi di Indonesia, kata Hatta, membaik. Dengan penyederhanaan ini, segala macam urusan investasi dan ekspor harus sudah selesai di BKPM dan Menteri Perdagang an. Pemerintah ju ga akan segera menyelesaikan restrukturisasi prog ram public private partnership dengan adanya sistem back office dan front office. Semua proyek yang nantinya ditawarkan pemerintah akan digodok terlebih dulu di kementerian dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. Setelah matang akan diserahkan ke Badan Koordinasi untuk ditawarkan ke investor.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Gita Wirjawan menyatakan, dengan penyederhanaan ini, investor yang datang ke Indonesia hendak membangun jembatan atau pembangkit listrik akan memperoleh kepastian waktu. "Dalam waktu sekian hari sekian minggu itu perizinan beres, baik itu di pemerintah pusat maupun daerah," katanya.
Belanja Iklan
Piala Dunia Dongkrak Iklan
HASIL survei dari lembaga riset The Nielsen Company Indonesia menyebutkan, ajang Piala Dunia 2010 mendongkrak lonjakan belanja iklan di stasiun televisi pada semester pertama tahun ini lebih dari Rp 17 triliun. Direktur Pelaksana Nielsen Audience Measurement Irawaty Pratig nyo menyatakan bahwa sejak upacara pembukaan ajang itu (11 Juni) hingga penutup an dan partai final (12 Juli), belanja iklan mencapai Rp 3,9 triliun dan 370 ribu spot iklan tayang.
Bila dibandingkan dengan nilai rata-rata per bulan di paruh pertama tahun ini sebesar Rp 2,8 tri liun, Irawaty menilai belanja iklan selama Piala Dunia tersebut jauh lebih besar. "Produk yang paling ba nyak beriklan adalah Gudang Garam International Filter Clove Cigarette dengan Rp 73 miliar," ujarnya di Jakarta, Kamis pekan lalu.
Survei Nielsen ini dilakukan di 24 stasiun televisi, 95 surat kabar, serta 163 majalah dan tabloid. Stasiun televisi yang bungah karena mendapat lonjakan belanja iklan selama periode tersebut adalah RCTI dengan 38.992 spot iklan, di susul oleh SCTV. Sedangkan Global TV, saudara kandung RCTI, menduduki posisi keenam.
Ketua Umum Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia Harris Thajeb memprediksi pertumbuhan belanja iklan tahun ini bakal naik sekitar 15 persen di banding tahun lalu yang mencapai Rp 48,5 triliun. "Selain Piala Dunia, ke giatan pemilihan kepala daerah memberikan kontribusi."
Inflasi
Beras Dominan
BADAN Pusat Statistik menyatakan beras menjadi pe nyumbang inflasi terbesar pada Juli ini. Harga be ras masih cukup tinggi hingga pekan terakhir bulan ini, meskipun harga cabai dan sejumlah bahan pokok sudah turun. "Harga beras masih menunjukkan gerakan naik," kata Kepala BPS Rusman Heriawan, di Jakarta, Kamis pekan lalu.
Inflasi pada Juli mencapai sekitar satu persen. Jika angka inflasi bulanan pada Juli ini mendekati atau menyentuh level satu persen, inflasi tahunan juga tinggi. "Masih di atas 5 persen secara ta hunan," katanya. Inflasi tahunan pada Juni sudah mencapai 5,05 persen. Jadi inflasi tahunan pada Juli 2010 sudah pasti di atas 5 persen," kata Rusman. Lonjakan harga daging ayam juga menjadi pemicu tingginya inflasi.
Pemerintah bergerak cepat dengan melakukan stabilisasi harga bahan pangan dengan operasi pasar dan mempercepat distribusi beras untuk masyarakat miskin. Menurut Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, kenaikan harga kebu tuhan pokok lantaran musim seharusnya sudah memasuki kemarau, tapi masih saja hujan. "Perubahan ini mengacaukan hasil pertanian," katanya.
Barang Impor
Produk Ilegal Serbu Konsumen
TIM Penanganan Hambatan Perdagangan dan Industri menemukan produk pangan ataupun nonpa ngan impor yang marak beredar secara ilegal di pa saran. Tim mendesak peme rintah mewajibkan pemasangan label bahasa Indonesia dan menggelar ope rasi pasar dalam mengantisipasi kerugian konsumen. Wakil Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia Chris Kanter menjelaskan, terdapat empat kategori produk ilegal. Keempat produk itu beredar tanpa izin, beredar dengan izin tapi tidak memasang label bahasa Indonesia, produk kedaluwarsa, dan kedaluwarsa tapi dikemas ulang.
Produk itu umumnya ma kanan ringan seperti biskuit, cokelat, permen, sari buah, susu, dan jamu. "Yang beredar sebenarnya banyak sekali. Bisa ratusan dan bisa pula ribuan produk," kata Chris di Jakarta, Kamis pekan lalu. Berdasarkan hasil pengambilan sampel selama beberapa hari ter akhir di empat kota: Jakarta, Surabaya, Denpasar, dan Makassar, Tim Penanganan menemukan sekitar 30 jenis produk impor ilegal.
Ketua Persatuan Perusa haan Kosmetik Putri K. Wardani menambahkan, banyak produk impor yang sudah mendapat izin tapi tak menempelkan label bahasa Indonesia. Bahkan ada yang hanya memakai huruf Jepang, Cina, atau Arab. "Bahasa Inggris saja masyarakat banyak yang belum mengerti, apalagi bahasa lain," ujarnya.
Pembiayaan
Cina Beri Kredit Lunak
LEMBAGA Pembiayaan Ekspor Impor (LPEI) akan menyalurkan bantuan kredit lunak US$ 100 juta dari Bank Exim Cina. Direktur Eksekutif LPEI, I Made Gede Erata, mengatakan dana ini akan disalurkan untuk sektor industri menengah dan kecil dalam bentuk pinjaman berbunga rendah. "Industri yang mendapat kredit disesuaikan dengan kebutuhan Cina," kata Gede Erata di sela acara penandatanganan kesepakatan kerja sama pembiayaan investasi dan perdagangan LPEI dengan Asosiasi Pertekstilan Indonesia dan Asosiasi Persepatuan Indonesia di Jakarta, Kamis pekan lalu.
Tingkat bunga pinjamannya bergantung pada London Inter-Bank Offered Rate. "Setiap bulan tingkat bunga memang berubah, tapi diharapkan tidak lebih tinggi dari bunga komersial dan berada di kisaran satu digit dalam rupiah," ujarnya. Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengatakan bantuan pinjaman lunak itu merupa kan kompensasi dari perjanjian Asean-China Free Trade Area. "Cina setuju memberikan bantuan berupa pinjaman lunak untuk sektor yang berpotensi tidak mampu bersaing dengan produk Cina," katanya.
Sektor industri yang mendapat bantuan pembiayaan dari LPEI, menurut Menteri Perindustrian M.S. Hidayat, adalah tekstil, alas kaki, elektronik, makanan dan minuman, serta pertanian. "Sektor baja belum mendapat pinjaman," ujarnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo