Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gas
Harga Gas Nonsubsidi Naik Bertahap
PT Pertamina (Persero) akan menaikkan harga gas nonsubsidi ukuran 12 kilogram secara bertahap mulai 1 Juli 2014 hingga 2016. Harga naik sebesar Rp 1.000 per kilogram hingga 1 Juli 2015. Setelah itu, dinaikkan lagi sebesar Rp 1.500 per kilogram.
Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya mengatakan usul kenaikan harga telah diajukan kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik serta Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan pada 15 Januari lalu. "Bila dikabulkan, harga elpiji per 1 Juli naik menjadi Rp 106.800 per tabung di tingkat konsumen," kata Hanung, Rabu pekan lalu.
Pada 1 Januari 2014, Pertamina menaikkan harga sebesar Rp 5.944 per kilogram untuk menekan kerugian akibat melonjaknya harga gas di pasar internasional dan melemahnya kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Sebelumnya, kenaikan harga elpiji nonsubsidi terjadi pada 2009.
Pertamina beralasan harga yang berlaku saat ini masih mengacu pada data lima tahun lalu. Padahal harga bahan kebutuhan pokok telah melambung mencapai Rp 10.785 per kilogram. Akibatnya, enam tahun terakhir Pertamina merugi Rp 22 triliun. Dalam laporan hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan, Februari 2013, Pertamina menanggung kerugian atas bisnis elpiji nonsubsidi sebesar Rp 7,73 triliun selama 2011-Oktober 2012.
Pertambangan
Medco Kuasai Saham Moonbi
PT Medco Energi International Tbk merampungkan perjanjian jual-beli saham dengan Moonbi Enterprises Limited. Direktur Utama Medco Energi Lukman Mahfoedz mengatakan Medco Asia Pacific Limited telah mengakuisisi Moonbi Energi Limited, perusahaan minyak dan gas di wilayah kerja Western Province, Papua Nugini. "Transaksi ini untuk mendapatkan hak kepemilikan atas 90 persen saham Moonbi Energi Limited," katanya di Jakarta, Senin pekan lalu.
Kini Medco Energi mengantongi izin eksplorasi minyak dan gas selama enam tahun di wilayah Juha Extension, Western Province.
Analis Danareksa Sekuritas, Lucky Bayu Purnomo, menilai langkah akuisisi Medco belum mendapat tanggapan positif pasar. Alasannya, harga minyak dunia masih di kisaran US$ 99 per barel. "Harga minyak tinggi akan memicu aksi ambil untung," kata Lucky kepada Tempo. Namun, dalam jangka panjang, ini akan berpengaruh positif terhadap laporan keuangan Medco.
Pertanian
Kaji Ulang Pencabutan Subsidi Pupuk Organik
MENTERI Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan meminta rencana pencabutan subsidi pupuk organik dikaji ulang. "Bisa mengganggu produksi pangan," katanya di Jakarta, Selasa pekan lalu. Dahlan berencana mengumpulkan direksi BUMN, terutama perusahaan sektor pertanian. Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian Sumardjo Gatot Irianto juga sepakat. "Pengalihan organik ke anorganik itu tidak sejalan dengan semangat Indonesia go organic. Tapi tetap diputuskan oleh DPR," kata Gatot.
Dewan Perwakilan Rakyat memprediksi kebutuhan pupuk anorganik 9 juta ton. Padahal subsidi hanya cukup untuk 7 ton, sehingga dana subsidi pupuk organik dihapuskan untuk mencukupi kebutuhan pupuk anorganik.
Pejabat Baru
Muhammad Lutfi Menjadi Menteri Perdagangan
PRESIDEN Susilo Bambang Yudhoyono pada Rabu pekan lalu menunjuk Muhammad Lutfi sebagai Menteri Perdagangan menggantikan Gita Wirjawan, yang mengundurkan diri. Gita mundur akhir Januari lalu karena ingin berfokus mengikuti konvensi calon presiden Partai Demokrat. Lutfi adalah mantan Duta Besar Indonesia untuk Jepang. Ia juga Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal periode 2005-2009.
Lutfi berjanji akan menuntaskan masalah beras impor asal Vietnam. "Kalau ada yang ilegal pasti akan diperangi." Ia menyadari masa jabatannya sebagai Menteri Perdagangan sangat singkat. "Seperti injury time, kalau kemasukan, ya, kemasukan. Namun, kalau bisa membobolkan, skornya tetap sama." Karena itu, ia akan berfokus dan bekerja keras.
Menurut Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia Sofjan Wanandi, Menteri Lutfi harus segera bekerja menjaga stabilitas harga bahan kebutuhan pokok, terutama karena bencana menghambat distribusi barang dan jasa. "Karena waktunya sangat singkat dan tidak akan ada terobosan."
Direktur Institute for Development of Economics and Finance Enny Sri Hartati menyebutkan banyak persoalan perdagangan di dalam dan luar negeri. Salah satunya rantai pasokan barang Indonesia adalah yang terpanjang di dunia. "Dari produsen ke konsumen melalui enam-tujuh jalur titik distribusi."
Perdagangan
Perdagangan Indonesia-Amerika Cetak Rekor Tertinggi
PERDAGANGAN Indonesia-Amerika Serikat selama 2013 tercatat sebagai rekor tertinggi sepanjang sejarah hubungan bilateral kedua negara. Tahun lalu total perdagangan kedua negara mencapai US$ 27,97 miliar.
Departemen Perdagangan Amerika pekan lalu mengumumkan angka perdagangan kedua negara naik 7,58 persen dibanding 2012 sebesar US$ 25,99 miliar. "Ini tren yang baik, mengingat situasi perdagangan global belum pulih 100 persen," ujar Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi di Jakarta, Rabu pekan lalu. Hal ini juga mengindikasikan pemulihan ekonomi Amerika.
Ekspor Indonesia ke Amerika pada 2013 tercatat US$ 18,88 miliar, naik 4,89 persen dibandingkan dengan 2012 sebesar US$ 17,99 miliar. Produk nonmigas masih mendominasi dengan nilai US$ 17,99 miliar. "Ekspor nonmigas tumbuh 1,88 persen," kata Bayu. Sebaliknya, impor Indonesia dari Amerika pada 2013 meningkat tajam. Impor dari Negeri Abang Sam tercatat US$ 9,09 miliar, naik 13,65 persen dibanding tahun sebelumnya.
Total perdagangan 10 negara ASEAN dengan Amerika pada 2013 sebesar US$ 205,95 miliar, naik 3,84 persen. Negara ASEAN yang melakukan perdagangan terbesar dengan Amerika adalah Singapura (US$ 48,55 miliar), Malaysia (US$ 40,29 miliar), Thailand (US$ 37,99 miliar), dan Vietnam (US$ 29,66 miliar). Indonesia di urutan kelima.
Penerbangan
Harga Tiket Pesawat Segera Naik
PEMERINTAH akhirnya menetapkan tarif tambahan atau surcharge untuk penerbangan domestik. Aturan baru ini dituangkan dalam Peraturan Menteri Perhubungan tentang Biaya Tambahan Penumpang Pelayanan Kelas Ekonomi Angkutan Niaga Berjadwal Dalam Negeri. Direktur Jenderal Perhubungan Udara Herry Bakti Gumay mengatakan kebijakan ini merespons keluhan maskapai penerbangan atas melambungnya harga avtur yang kini mencapai Rp 13.082 per liter dan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, yang saat ini 12.181 per dolar.
Ia menjelaskan, tarif tambahan dikelompokkan dalam dua kategori. Untuk pesawat jet dengan rute tempuh rute 664 kilometer per jam, satu jam pertama Rp 60 ribu. Sedangkan pesawat jenis turbo propeller dengan jarak 348 km sebesar Rp 50 ribu. Satu jam berikutnya, biaya tambahan itu dikalikan 0,95. Maka tarif tambahan akan berbeda untuk setiap rute. Herry memastikan tarif tambahan ini bersifat sementara dan akan dievaluasi dalam jangka waktu tiga bulan. "Jika ekonomi sudah normal, harga avtur dan dolar turun, tidak ada tarif tambahan lagi," kata Herry di Jakarta, Kamis pekan lalu.
Otomotif
Penjualan Mobil Lampaui Target
GABUNGAN Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat angka penjualan mobil pada Januari 2014 sebesar 104.150 unit, lebih besar dari target rata-rata bulanan 100 ribu unit. Ketua I Gaikindo Jongkie Sugiharto menjelaskan, dibandingkan dengan Januari 2013, penjualan mobil tumbuh 7,6 persen.
"Kenaikan angka penjualan pada Januari biasa terjadi saban tahun, yang dipicu oleh diskon, peluncuran model baru, dan realisasi pemesanan periode sebelumnya," katanya kepada Tempo, Selasa pekan lalu. Jongkie memperkirakan pada April-Juli angka penjualan akan stagnan. Minat konsumen yang tinggi akan tertahan suku bunga, inflasi, dan penurunan daya beli.
Selama Januari, Toyota menyumbang angka penjualan 35.888 unit atau 34,45 persen. Peringkat kedua dan ketiga ditempati Daihatsu dan Suzuki dengan penjualan masing-masing 16.084 unit dan 14.684 unit.
Tahun ini Gaikindo memasang dua prediksi penjualan. Menurut Jongkie, jika tidak terjadi gejolak ekonomi, angka penjualan akan mencapai 1,23 juta unit. Bila kondisi sebaliknya, angka penjualan mobil akan turun menjadi 1,1 juta unit. l
BI Rate
Suku Bunga Acuan 7,5 Persen
BANK Indonesia memutuskan mempertahankan suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 7,50 persen, dengan suku bunga lending facility 7,50 persen dan suku bunga deposit facility 5,75 persen. Menurut Gubernur BI Agus Martowardojo, kebijakan ini diambil berdasarkan pengetatan moneter dan upaya mengendalikan inflasi sebesar 4,5 persen plus minus satu.
"Juga mempertimbangkan perbaikan perekonomian global, khususnya Jepang dan Amerika Serikat, serta lokal, yakni perbaikan current account defisit," kata Agus di kantor bank sentral di Jakarta, Kamis pekan lalu. Di dalam negeri, sinyal positif tampak dari pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan IV 2013 sebesar 5,72 persen dibanding triwulan sebelumnya yang 5,63 persen secara tahunan (year on year). "Lebih baik dari perkiraan BI," ucap Agus.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo