Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Momen

27 Januari 2014 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

OTOMOTIF
Ekspor Mobil Ditargetkan Naik 30 Persen

Menteri Perindustrian Mohamad Suleman Hidayat menargetkan ekspor mobil naik 30 persen tahun ini. Target itu bisa tercapai setelah kapasitas produksi mobil murah ramah lingkungan (low cost green car/LCGC) optimal. "Apalagi ada rencana produsen yang akan mengalihkan produksi dari Thailand ke Indonesia," katanya Kamis pekan lalu.

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyebutkan ekspor mobil pada 2013 sebanyak 276.287 unit. Dari jumlah tersebut, 105.380 unit diekspor dalam kondisi terurai (CKD) dan 170.907 unit dalam bentuk utuh (CBU). Jika tumbuh sesuai dengan target pemerintah, tahun ini ekspor mobil akan mencapai 359.173 unit.

Sebelumnya, PT Suzuki Indomobil Sales telah mengekspor LCGC Suzuki Wagon R ke Pakistan pada November 2013. Presiden Direktur Suzuki untuk kawasan Asia Tenggara, Shuji Oishi, mengatakan volume ekspor mobil tersebut 1.500 unit per bulan. Sedangkan PT Astra International bersiap mengekspor mobil murah Agya dan Ayla ke Thailand. l

INVESTASI
Target 2014 Rp 500 Triliun

Pemerintah menargetkan realisasi investasi tahun ini Rp 506,9 triliun. Tahun lalu investasi di Indonesia Rp 400 triliun. Sektor yang menjadi primadona investasi diperkirakan sama dengan tahun lalu, yakni pertambangan, alat transportasi, serta industri makanan dan minuman.

Menurut Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, kecilnya target kenaikan karena mempertimbangkan tekanan ekonomi global. Pemerintah khawatir, jika investasi yang masuk sebagian besar baru, justru akan menaikkan impor. Dampaknya bisa memicu defisit transaksi berjalan. "Kalau impor barang modal tidak apa-apa, karena bisa meningkatkan produktivitas," kata Hatta, Selasa pekan lalu.

Realisasi investasi pada 2013 tercatat Rp 398 triliun, sedikit di atas target Rp 390 triliun. Angka realisasi itu naik 20 persen dibanding pencapaian pada 2012. Sebanyak 63 persen merupakan investasi baru. Sisanya adalah pengembangan investasi yang ada. l

BENCANA
Ganggu Distribusi Pangan

Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa menyatakan banjir di berbagai wilayah Indonesia mulai mengganggu distribusi bahan makanan ke sejumlah daerah. Perum Bulog diminta mengantisipasi kelangkaan pangan tersebut. "Begitu ada gangguan, Bulog akan langsung mengintervensi pasar," katanya Selasa pekan lalu.

Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi mengakui pa­sokan beras ke Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, menurun akibat banjir. "Normalnya 2.500-3.000 ton per hari, tapi dalam beberapa hari terakhir hanya 2.000-2.100 ton per hari," katanya.

Pasokan beras ke Ibu Kota menurun karena terhambat banjir di Karawang dan Cirebon. Namun dia meminta masyarakat tenang karena stok beras di Cipinang masih cukup untuk 11-12 hari ke depan. "Masih ada 32.700 ton." l

BUMN
PLN menDapat Pinjaman Rp 2,6 Triliun

PT PLN (Persero) menerima pinjaman 160 juta euro atau sekitar Rp 2,6 triliun dari Finnvera, lembaga pembiayaan ekspor milik pemerintah Finlandia. Dana ini akan dipakai untuk membiayai proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas Arun (Aceh) dan Bangkanai (Kalimantan Tengah).

Direktur Utama PLN Nur Pamudji mengatakan pinjaman dengan mekanisme kredit ekspor ini merupakan fasilitas berutang tanpa memerlukan jaminan pemerintah. "Pinjaman ini sifatnya direct loan, langsung diterima oleh PLN," katanya Kamis pekan lalu. "Ini rasanya yang pertama kali diterima BUMN di Indonesia."

Proyek PLTG Arun dengan kapasitas 184 megawatt ini rencananya bakal mendapat pasok­an LNG dari Tangguh. Sedangkan PLTG Bangkanai, yang bakal memiliki kapasitas 155 MW, akan mendapat pasokan gas dari KKKS Salamander. Kedua pembangkit berkapasitas 339 MW ini akan menyalurkan listrik pada awal 2014. l

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus