Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Momen

17 Maret 2013 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INVESTASI BODONG
MUI Ngotot soal GTIS Syariah

Di tengah dugaan manipulasi dan tudingan praktek money game yang dijalankan PT Golden Traders Indonesia Syariah (GTIS), Majelis Ulama Indonesia mempertahankan sertifikat syariah yang diberikan kepada perusahaan itu. Wakil Ketua Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia Adiwarman M. Karim berkilah, pencabutan tak bisa dilakukan karena pelanggaran bukan oleh korporasi, melainkan oknum, yakni Michael Ong, sebagai direktur utama.

MUI menyatakan masih menelusuri dugaan pelanggaran yang dilakukan GTIS dan menyiapkan sanksi-sanksi yang bisa dijatuhkan. "Kami tahan sanksi pencabutan label syariah," kata Adiwarman, Rabu pekan lalu.

Sebelumnya, GTIS berkeras bahwa tindak kejahatan hanya dilakukan oleh Ong. Sedangkan temuan MUI di lapangan menunjukkan adanya aksi pelanggaran terorganisasi hingga ke tingkat agen penjualan emas itu.

"Kami akan segera melaporkan Michael Ong ke kepolisian dan Interpol," ujar Aziddin, yang mengambil alih posisi Ong di GTIS. Bersama seorang direktur lainnya, Ong diduga membawa kabur emas dan belasan miliar rupiah uang nasabah ke Malaysia.

Wakil Ketua Komisi Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Harry Azhar Azis meminta MUI bertanggung jawab dan menyelesaikan kasus investasi bodong GTIS. "MUI tidak bisa lepas tangan. Ada moralitas yang harus ditegakkan oleh MUI selaku pemberi rekomendasi," katanya. "Kenapa tidak diteliti? Apa bisa MUI sembarangan begitu?"

BANK INDONESIA
Perry Warjiyo Deputi Gubernur BI

Komisi Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat akhirnya memilih Asisten Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo sebagai Deputi Gubernur BI Bidang Moneter menggantikan Budi Mulya. "Terpilih secara aklamasi," kata Wakil Ketua Komisi Keuangan DPR Harry Azhar Azis seusai proses pemilihan, Kamis pekan lalu.

Masa jabatan Budi Mulya seharusnya habis pada November 2012. Namun ia berstatus nonaktif sejak Oktober 2011, setelah namanya disebut-sebut tersangkut kasus bos Bank Century, Robert Tantular.

Bagi Perry, uji kelayakan dan kepatutan untuk posisi deputi itu merupakan yang keempat kalinya ia jalani di DPR. Yang pertama pada 2009, ketika ia bersaing dengan Hartadi, yang juga menang secara aklamasi.

Pada 2010, Perry dan calon lain, Komisaris Bank Mandiri Krisna Wijaya, kalah suara oleh Halim Alamsyah. Pada 2011, Perry kalah lagi oleh Ronald Waas. Baru kali ini Perry menang secara aklamasi dan mengalahkan pesaingnya, Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Moneter Hendar.

BBG
Konversi Gas Ditunda Lagi

Program konversi bahan bakar minyak ke bahan bakar gas kembali ditunda karena masih ada infrastruktur yang belum siap. "Infrastruktur selesai dan gas mulai mengalir pada pertengahan November-Desember tahun ini," ujar Direktur Gas PT Pertamina (Persero) Hari Karyuliarto, Senin pekan lalu.

Keterlambatan tersebut, kata Hari, karena lelang pengadaan infrastruktur gas baru dilakukan bulan ini. Tender akan selesai pada akhir April dan masa konstruksi diperkirakan memerlukan waktu sekitar enam bulan.

Hari mengakui program konversi ini mundur dari jadwal yang ditargetkan karena anggaran yang dialokasikan pada 2012 tak bisa dicairkan. Selain anggaran yang tak dapat cair, lelang pengadaan harus diulang. "Untuk SPBG ditender ulang."

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Edy Hermantoro mengatakan program konversi seharusnya tetap berjalan meski infrastruktur selesai pada akhir tahun. Alasannya, beberapa SPBG sudah tersedia. "Seperti di Jakarta, Surabaya, dan Palembang," ujarnya.

SKK MIGAS
Cadangan Migas Baru Ditemukan

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) melaporkan penemuan cadangan minyak dan gas bumi dari pengeboran tiga sumur eksplorasi di Indonesia timur. "Tiga sumur eksplorasi ini dibor pada periode Januari-Februari 2013," kata Kepala Divisi Eksplorasi SKK Migas Nugrahani dalam keterangan tertulis, Rabu pekan lalu.

Tiga ladang migas tersebut ialah sumur South Kecapi-1 di Blok Bontang lepas pantai Kalimantan Timur; sumur Ajek-1 di Blok Kofiau, Raja Ampat, Papua Barat; serta sumur North Klalin-3 di Blok Bermuda, Sorong, Papua Barat.

South Kecapi-1, yang dikelola operator asal Inggris, Salamander Energy Pte Ltd, bisa menghasilkan 6.000 barel minyak dan 8 juta kaki kubik gas per hari. North Klalin-3, yang dioperasikan Petrochina International Ltd, bisa menghasilkan kondensat 240 barel dan gas 7,8 juta kaki kubik per hari. Namun SKK Migas belum mengetahui potensi produksi migas dari sumur Ajek-1 yang dikelola perusahaan Kanada, Niko Resources. Nugrahani mengatakan 144 sumur eksplorasi akan dibor sepanjang 2013.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus