Momen

Indonesia Dukung Revisi Regulasi Telekomunikasi Global

Indonesia bersama 89 negara dari 134 anggota International Telecommunication Union (ITU) mendukung revisi Regulasi Telekomunikasi International (International Telecommunication Regulations/ITRs) hasil World Conference on International Telecommunication 2012 di Dubai, Jumat dua pekan lalu. Setelah pembahasan berakhir buntu, hasil voting menunjukkan mayoritas negara anggota ITU mendukung hak akses telekomunikasi internasional kepada publik dimasukkan ke Mukadimah ITRs.

Kepala Pusat Informasi Kementerian Komunikasi dan Informatika Gatot S. Dewa Broto mengatakan delegasi Indonesia beranggapan ITRs harus berperan penting melindungi masyarakat di seluruh dunia dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (Internet). Caranya, perjanjian yang baru harus menjamin ketersediaan akses telekomunikasi dan Internet yang aman dan terjangkau bagi masyarakat di seluruh dunia.

Amerika Serikat dan Inggris berkukuh menolak klausul itu dicantumkan dalam perjanjian yang mengatur kerangka kerja sama telekomunikasi internasional tersebut. Keduanya pun menolak menandatangani ITRs. Adapun negara lain, seperti Kanada, Swedia, dan Belanda, menyatakan akan berkonsultasi dengan pengambil kebijakan di negaranya sebelum menandatangani ITRs hasil voting.

Pertamina Siapkan Investasi Rp 65 Triliun

PT Pertamina (Persero) menganggarkan US$ 6,77 miliar (sekitar Rp 65,16 triliun) tahun depan untuk merealisasi proyek peningkatan produksi dan penguatan infrastruktur energi nasional. Bujet itu tertuang dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan 2013, yang ditetapkan dalam rapat umum pemegang saham yang berlangsung di Jakarta, Kamis pekan lalu.

Bisnis hulu mendapatkan porsi terbesar, yakni US$ 3,1 miliar (sekitar Rp 29,84 triliun) atau 46 persen. Alokasi untuk proyek pengolahan US$ 638 juta (sekitar Rp 6,14 triliun), serta pemasaran dan niaga US$ 546 juta (sekitar Rp 5,26 triliun). Bisnis gas mendapat jatah US$ 437 juta (sekitar Rp 4,21 triliun) dan berbagai bisnis lain US$ 2 miliar (sekitar Rp 19,25 triliun).

Perusahaan menargetkan produksi minyak tahun depan 244 ribu barel per hari. Realisasi produksi tahun ini diperkirakan 203 ribu barel per hari, atau meningkat 5 persen dibandingkan dengan realisasi 2011. Produksi gas tahun depan ditargetkan 1.691 juta kaki kubik per hari, atau meningkat dari prediksi realisasi tahun ini sebesar 1.568 juta kaki kubik per hari.

Pusri Bangun Pabrik

PT Pupuk Sriwidjaja Palembang segera memulai pembangunan pabrik Pusri II-B, awal 2013, untuk mengganti instalasi produksi lama yang tidak efisien. Pabrik baru ini menelan investasi US$ 561 juta (sekitar Rp 5,4 triliun). Direktur Utama Pusri Musthofa mengatakan proyek yang berlokasi di Kota Palembang ini dibiayai tujuh bank, di antaranya BCA, Bank Mandiri, Bank BJB, Bank Sumsel Babel, dan Bank UOB Indonesia.

Pabrik Pusri II-B berkapasitas 2.000 ton per hari untuk amonia dan 2.750 ton per hari untuk urea. Maka produksi urea nantinya akan menjadi 2,61 juta ton per tahun. Proyek ini akan digarap konsorsium PT Rekayasa Industri (Rekind)-Toyo Engineering. Konsorsium itu berhasil mendapatkan tender, mengalahkan dua peserta lain, yakni konsorsium PT Tripatra-Samsung Engineering dan konsorsium PT Adhi Karya Tbk-Huhan.